Salam, Pembaca!
Puisi ini kubuat waktu akhir semester satu kelas tiga SMA.
Terlalu banyak 'nature things' disini, betul tidak?
Tapi, Happy reading! :))
>>
Kuingat malam penuh-penuh buaian
Lukisan bintang-bintang di langit kelam
Yang nyanyikan simfoni-simfoni keharuan
Harum malam lelapkan cinta dalam kesunyian
Lembut-lembut angin bertiup
Uraikan sepi
Tenangkan diri
Hanyutkan rasa yang telah lari
Hilang ditelan bintang
Sang senja lenyapkan mentari
Dan saat petang datang:
Kecupan lembut hujan menetes di pelupuk mata
Sebab itukah dirinya teringat akan malam?
Malam-malam penuh buaian
Sebuah lukisan tanpa warna
Belaian hangat yang dilahap kelam
Dunia keheranan bertanya
Inikan malam-malam yang diingat sang pujangga?
Kuingat malam-malam yang menunggu giliran
Untuk mengejar satu tujuan
11 – 12 November 2009
0 komentar:
Posting Komentar