Tampilkan postingan dengan label poems. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label poems. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Agustus 2011

, , ,

Emptiness

apa yang akan kauperbuat ketika kau berdiri di titik tengah?
ketika kau tidak tahu apa yang akan kau perbuat
dan kau juga tidak menyadari apa saja yang kau lakukan
hanya ada kau, titik tengah, dan kegelapan


lihatlah tanganmu...
apa saja yang telah kau perbuat dengan itu?
apa saja yang akan kau lakukan dengan itu?
baikkah itu? burukkah itu? tidak ada yang tahu

lihatlah kakimu...
apakah kau harus bergerak ke depan?
ataukah harus bergerak ke belakang?
kemanapun itu, kau tidak bisa memastikan hasilnya

lihatlah badanmu...
akankah dia mengikuti tanganmu?
ataukah dia mengikuti kakimu?
bahkan kau sendiri tidak tahu

ketika kau berdiri di tengah kegelapan
penuh kesunyian, penuh kehampaan, penuh kebimbangan
tapi kau sendiri tidak tahu apa yang membuatmu bimbang
tidak tahu apa yang harus kau rasakan

haruskah kau berharap seseorang menerangimu?
agar kau dapat bergerak, dapat berbuat
ketika kau mulai berharap, kau akan sadar
kau salah besar! tidak ada yang akan menolongmu

haruskah kau bergerak atau berbuat sesuatu?
agar dapat beranjak dan mendapatkankepastian
ketika kau akan melakukan itu, kau akan tahu
kau salah besar! kau hanya akan semakin terjerembab

-031771-
19 Agustus 2011
Continue reading Emptiness
, , ,

IMUSB

sampai kapankah rasa rinduku akan terbalaskan?
sampai otakku menyusut memikirkan dirimu?
sampai jantungku lelah memompa rasa rinduku?
atau sampai ototku sobek menahan beban rinduku sendiri?

apakah rindu ini selamanya tak akan terbalaskan?
hanya mengalir menyejuki satu sisi hati
berhulu dari cinta searah menuju pujaan jiwa
bermuara pada sesak di dada tanpa dia mengetahuinya

aku sudah lelah menahan rinduku sendiri
bagai menampung curahan hujan di musim basah
aku juga ingin kau membantuku
membantu mengurangi aliran rinduku ini

permintaanku tidaklah banyak
aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat rindu padamu
semakin hari rindu ini membesar bagai bola salju
bola salju yang menuruni gunung kesepian hatiku

kalau kau menghendaki, kau tidak perlu membalas rinduku
rinduku tulus kusampaikan padamu
tapi bantulah diriku, berilah isyarat padaku
bahwa kau mengetahui kalau kau merasakan beban rinduku

-031771-
20 Agustus 2011
Continue reading IMUSB
, , ,

Pusaran Mimpi

Cerita tentang kehidupan
Ironis
Berbisik lirih dalam benak sang putri

Sendi-sendi kepiluan yang menerpa
Sentuhan-sentuhan sedih tak berharga
Sayatan-sayatan sembilu di hatinya

Goresan luka, ingatan tentang dia
Sang dewa, pencuri hati dan jiwa
Kemudian, dengan indah dilenyapkannya
Sirna, nyaris tak tersisa
Sebab, sang putri telah beri semuanya

Cerita tentang kepalsuan
Miris
Bersahut pelan dalam jiwa sang putri

Bintang-bintang dibencinya
Hujan-hujan ditangisinya
Karena semua
kenangan tentang dia

Lihatlah!
Sang pangeran!
Tersenyum tak berdosa
Tinggalkan sang putri
dalam pusaran mimpi

R.A.
22 Oktober 2009
Continue reading Pusaran Mimpi

Selasa, 02 Agustus 2011

, , ,

Senyummu

Kenapa Kau begitu sempurna
Kenapa Kau begitu mempesona
Ketika ku jauh darimu aku tetap terpana
Di kepalaku Kau tersenyum penuh makna

Memancingku untuk mendekat
Menarikku untuk memilikinya
Memaksa ku untuk berlari
Berlari memasuki alam kebingungan

Kenapa aku harus bingung?
Karena Kau berada jauh dariku
Jauh dari genggamanku
Senyuman Itu belum jadi milikku

Aku hanya bisa membayangkan senyumanmu
Yang selalu menemaniku setiap waktu
Menjadi analgesik sakit rinduku
Tapi juga meracuni jantungku

Senyummu membuatku tetap tegak
Bertahan untuk tetap mengejarmu
Tapi senyummu juga membuatku sesak
Karena Itu belum menjadi milikku

Tidak Ada yang bisa kulakukan kecuali berdoa
Tuhan, bantulah aku memiliki senyuman Itu
Tuhan, bukakanlah hatinya untukku
Tuhan, jadikanlah hatinya milikku
Selamanya


Jogja, 1 Agustus 2011
-031771-
Continue reading Senyummu
, , ,

Silent Lover (part II)

aku akan menjadi udara di sekitarmu
selalu kau hisap tanpa kau sadari
aku memasuki paru-parumu secara diam-diam
hanya demi mendekati hatimu

aku akan menjadi tanah di sekitarmu
selalu kau pijak tanpa kau sadari
aku akan berusaha menjagamu agar tetap berdiri
hanya demi melihatmu tegap menjalani hari

aku akan menjadi kehangatan matahari
selalu kau rasakan tapi kau tidak menyadari
aku akan selalu menyentuhmu dengan ketulusan
hanya demi melihatmu tetap hangat

aku akan tetap mencintaimu tanpa kau sadari
aku akan tetap menyayangimu tanpa kau rasakan
aku akan selalu melihatmu dengan mata hatiku
aku akan selalu membelaimu dengan hela nafasku

everyday, my love is getting bigger
i'll do everything to make u happier
yet you won't realize that ever
because i am a silent lover


Jogja, 2 Agustus 2011
-031771-
Continue reading Silent Lover (part II)
, , ,

Silent Lover (part I)

entah mengapa aku tidak bisa membendung derasnya cintaku
entah mengapa aku tidak bisa menahan laju sayangku
entah mengapa aku tidak sanggup berpaling darimu
entah mengapa aku selalu memikirkanmu

apapun yang kau lakukan padaku
menjauhiku, membatasi interaksi denganku
semua itu tak akan membatasi niat dan tekadku
bagaikan mercusuar yang tegar di tengah badai

tapi aku tahu kau tidak nyaman
aku tahu kau tidak suka dengan sikapku
aku tahu kau berusaha menjauh dariku
karena aku tahu hatimu lebih memilih orang itu

apakah ini saatnya pengorbanan diangkat atas nama cinta?
apakah aku harus mundur untuk mencintaimu?
apakah aku harus berhenti untuk menyayangimu?
semua demi kenyamananmu

selama ini aku tidak percaya pada satu prinsip lama
"cinta tak harus memiliki" tapi apa mau dikata?
ini adalah pertarungan antara prinsip dan kekerasan tekadku
siapa yang harus kumenangkan? siapa yang harus kudahulukan?
perasaanku, perasaanmu, atau bahkan perasaan dia?

aku adalah orang yang egois dan keras hati
tentu saja aku mendahulukan perasaanku, bukan perasaannya
tapi aku akan tetap menjaga kenyamananmu
aku akan tetap menjaga rasa cintaku padamu
secara diam-diam


Jogja, 2 Agustus 2011
-031771-
Continue reading Silent Lover (part I)

Senin, 01 Agustus 2011

, , ,

Untitled (II) - from man to woman

Aku mungkin bukanlah pria yang siap
Aku mungkin bukanlah pria yang sempurna
Aku mungkin bukanlah pria yang Kau pandang
Aku hanyalah pria biasa yang tidak ingin Kau ajak bicara

Dengan ini aku minta maaf
Maaf atas semua hal yang membuat kau tidak nyaman
Maaf atas kelancanganku berbicara padamu
Maaf karena aku tidak bisa menahan perasaanku
Perasaan untuk menyayangimu sepenuh hati

Perasaan sayang yang mengalir dari hatiku
Tercurah dalam segala tindakanku
Tertampung dalam semua tulisanku untukmu
Tercermin pada segala bentuk komunikasi padamu

Aku tahu Kau merasa tidak nyaman atas yang kulakukan
Aku tahu Kau ingin aku menjauhimu
Aku tahu Kau tidak menginginkanku
Tapi maaf, aku tidak bisa membendung aliran sayangku padamu

Aku bingung akan apa yang harus kuperbuat
Apakah aku harus menuruti keegoisan rasa sayangku?
Ataukah kenyamananmu menjadi prioritas utama?
Aku tidak tahu...

Biarlah Kau tidak menanggapiku
Biarlah Kau lari dari ku
Biarlah Kau menutup peluangku
Yang ku tahu, aku cukup senang...

Senang karena Kau tahu bahwa aku menyayangimu
Senang karena Kau tahu bahwa aku mencintaimu
Senang karena Kau tahu Ada yang menunggumu
Menunggu tanggapanmu dengan setia segenap jiwa

Hanya itu yang bisa meredakan rasa sakitku
Rasa sakit hatiku hidup tanpa tanggapanmu
Hanya itu yang bisa meredakan kebingunganku
Kebingungan akan tindakan apa yang harus kuperbuat

tapi biarlah...
Yang aku tahu, aku sangat menyayangimu setulus hati 



Jogja, 24 Juli 2011
 -031771-
Continue reading Untitled (II) - from man to woman

Senin, 25 Juli 2011

, , ,

Si Keras Hati

aku adalah seorang yang keras hati 
tak peduli lingkungan menarikku 
tak peduli siapapun membujukku 
aku akan tetap begini 

biarpun dia bersikukuh menyadarkanku 
biarpun keadaan berubah seiring waktu 
siapapun atau apapun tak dapat mengubahku 
aku akan tetap begini 

aku akan tetap menyayangimu sepenuh hati 
aku akan tetap mencintaimu segenap nurani 
aku akan tetap merindukanmu tiap malam hari 
aku akan tetap begini 

sadarkah kau keras hati itu dekat dengan ketulusan? 
taukah kau keras hati itu dekat dengan ketotalan? 
pernahkah kau berpikir bahwa ketulusan dan ketotalan... 
adalah modal utama mencintai? 

jika kau telah sadar, datanglah padaku 
aku berada di dalam rongga dadamu... 
aku berada dekat dengan jantungmu... 
aku berada di hatimu



Jogja, 21 Juli 2011
-031771-
Continue reading Si Keras Hati

Senin, 18 Juli 2011

,

Penantian Cinta

penantian cinta tidak akan pernah sia-sia
semua usaha yang telah kita curahkan
semua rasa yang telah kita tumpahkan
bahkan, semua materi yang telah kita berikan


jangan khawatirkan perih yang kita dapatkan
karena perih akan diganti dengan kebahagiaan
jangan khawatirkan sedih yang kita teteskan
karena sedih akan diganti dengan ketenteraman


yang dibuat dengan cinta
tak ada yang sia-sia
yang tercipta karena cinta
tak kan sirna ditelan asa
yang terjadi karena cinta
tak kan menyesal akhirnya


sebuah mahakarya cinta 
adalah hasil tanpa kepalsuan
murni dan tulus dan tak memaksa
berlangsung begitu saja
sebab ia mengalir di sungai kehidupan


kita harus mengejar cinta dengan asa dan cita
tetap semangat dan kembangkan sayap kesabaran
hangatkan hati tenangkan pikiran
tegakkan kepala busungkan dada




Jogja, 17 Juli 2011
R.A. - 031771
Continue reading Penantian Cinta

Sabtu, 16 Juli 2011

, , ,

Titik Tengah

titik tengah bukanlah awal
titik tengah bukanlah akhir
titik tengah adalah cermin
cermin dari awal dan akhir

ketika cinta berawal dari titik tengah
antara penerimaan dan penolakan
kita tidak bisa mengusahakan apa-apa

ketika cinta berawal dari titik tengah
antara ya dan tidak
kita tidak bisa memberi kepastian

ketika cinta berawal dari titik tengah
antara keberadaan dan kekosongan
kita tidak bisa mengharapkan kepastian

ketika cinta berawal dari titik tengah
antara masa lalu yang kelam
dan masa depan yang tidak pasti
kita hanya bisa berharap

berharap kita tidak terombang-ambing
berharap kita mempunyai kekuatan
berharap kita bisa menampik semua keraguan
menghimpun asa dan rasa
demi kelayakan singgasana bagi hati yang miris



Jogja, 17 Juli 2011
-031771-
Continue reading Titik Tengah

Jumat, 08 Juli 2011

,

The Black Prince (sebuah puisi)

Malam itu sang puteri meminta pada bintang,

 ‘tolong kirimkan aku ksatria berkuda putih, bintang!’

Bintang pun mendengar, dan berkata pada bulan,

‘apakah sudah seharusnya kita kirim ia ke bumi?’

Bulan mengangguk-angguk bijaksana, dan mengucap,

‘turunkanlah ksatria terbaik kita,

Yang dapat mengusir sedihnya puteri cantik itu,

Dan memberi kebahagiaan pada hidupnya!’

Kemudian sesosok ksatria bulan turun ke bumi,

Tidak berkuda putih tetapi berkuda hitam

Tidak bermahkota tetapi berjubah hitam

Tidak memiliki senyum manis tetapi berwajah dingin

Bulan dan bintang tersenyum dan berkelip menyinari langit malam

(to be continued)
Continue reading The Black Prince (sebuah puisi)

Minggu, 05 Desember 2010

, , , ,

Love and Rain















Aku punya kenangan.

Kenangan tentang hujan, cinta, dan persahabatan.
Oh, dan tentang kejutan itu. 

Bukan kenangan yang indah, sebenarnya. 
Tetapi kenangan yang sulit untuk dilupakan.

Karena, ini tentang cinta. Cinta dirinya, cintaku, dan cintanya pada orang lain. 

That's why I hate rain. At first. 


R.A.
5 Desember 2010
18:15
*kebetulan hujan
Continue reading Love and Rain
,

Nyanyian Hujan - Kahlil Gibran

Aku ini percikan benang-benang perak yang dihamburkan dari syurga oleh dewa-dewa.
Alam raya kemudian meraupku, bagi menyirami ladang dan lembahnya.

Aku ini taburan mutiara, yang dipetik dari mahkota Raja Ishtar, oleh puteri Fajar,
untuk menghiasi taman-taman mayapada.

Pabila kuurai air mata, bukit-bukit tertawa;
Pabila aku meniup rendah, bunga-bunga gembira,
Dan bila aku menunduk, segalanya cerah-ceria.

Ladang dan awan mega berkasih-mesra,
Di antara mereka aku pembawa amanat setia,
Yang satu kulepas dari dahaga,
Yang lain kuubati dari luka.

Suara guruh mengkhabarkan kedatanganku
Pelangi di langit menghantar pemergianku,
Bagai kehidupan duniawi, diriku,
Dimulakan pada kaki kekuatan alam,
Dan diakhiri di bawah sayap kematian.

Aku muncul dari dalam jantung samudera,
Melayang tinggi bersama pawana,
Pabila kulihat ladang memerlukanku,
Aku turun, kubelai mesra bunga-bunga dan pepohonan
Dalam berjuta cara.

Jemariku lembut bermain pada jendela-jendela kaca
Dan berita yang kubawa membawa bahagia,
Semua orang dapat mendengarnya, namun hanya yang peka,
Dapat memahami maknanya.

Panas udara melahirkan aku,
Namun sebagai balasannya aku membunuhnya,
Laksana wanita yang mengungguli jejaka,
Dengan kekuatan yang dihisap daripadanya.

Diriku helaan nafas samudera
Gelak tertawa padang ladang,
Dan cucuran air mata dari syurga.

Maka, disertai cinta kasih -
dihela dari kedalaman laut kasih-sayang;
tertawa ria dari rona padang jiwa,
air mata dari kenangan syurga abadi. 
 
P.S. 
Iseng-iseng googling, saya dapet puisi ini. :) 
Saya selalu cinta Kahlil Gibran, eh maksud saya karya-karyanya, hahaha :D

R.A.
5 Desember 2010
17:46
Continue reading Nyanyian Hujan - Kahlil Gibran

Selasa, 20 Juli 2010

Untitled

Salam, Pembaca!
Puisi ini tak ada judulnya, karena saya merasa nggak ada judul yang pas untuk puisi ini.
Happy reading! :))

>>
Kenapa ku benci hujan?
sebab hujan membuatku merasa hilang
sebab hujan mengirimku ke balik awan
sebab hujan membawaku jauh terbuang

Kenapa ku ragu akan senyuman?
sebab senyuman berikan kebahagiaan
sebab senyuman kirimkan harapan
sebab senyuman bawakan impian

Kenapa ku takut sendirian?
sebab sendiri berarti terluka
sebab sendiri berarti kesepian
sebab sendiri berarti berduka

Kenapa ku takut nyanyikan lagu kehidupan?
sebab ku takut akan ujian
sebab ku takut tak bisa bertahan
sebab ku takut kehilangan

tolong, tolong, tolong
jangan pergi, jangan pergi, jangan pergi
bantu aku untuk menatap dunia
Continue reading Untitled
,

Simfoni Cinta Sang Puteri Raja

Salam, Pembaca!
Saya tidak tahu apakah tulisan di bawah ini tergolong jenis prosa atau puisi.
Menurut saya ini terlalu pendek untuk prosa, tapi terlalu panjang untuk puisi.
Yah, bagaimanapun, Happy reading! :))


>>
Jutaan manusia bertanya
tentang kisah kasih seorang puteri raja
yang berubah, seiring waktu
Mengundang tanya penasaran

Memberi makna tak terbaca
bagi setiap orang yang melihatnya

Ada makna tersirat dalam kasih
yang munafik itu,
yakni
hasrat membenci dan amarah yang
membara

Namun apa daya,
kisah kasih dusta itu menjadi nyata

Sang puteri dicuri hatinya,
oleh cinta yang awalnya,
Hanya candaan semata.

Pangeran juga tak mengira,
kepalsuan cintanya
Akan menjadi cinta suci
antara mereka

Mengikat dua hati yang biasa
Yang awalnya cuma
kemunafikan belaka

Salah mereka mempermainkan
hati,
Perasaan masing-masing tak bisa
dipungkiri

Dan pada saat itu:
burung hantu tersenyum puas
sang elang mengangguk gembira
kupu-kupu menari riang
kura-kura bijaksana memberitahu anaknya,
’hati-hati dengan hati’
si gagak berkata,
’puteri mendapatkan pangeran yang lebih baik’
sang elang kembali mengangguk
dan terbang mengelilingi cakrawala

Tetapi merpati menyampaikan berita
kepada pangeran yang satunya,
’pernikahan itu telah terjadi’

Pangeran pun gusar
Kepalsuan cinta puteri yang dahulu miliknya
menusuk tepat ke hatinya,
yang dibakar api cemburu

Keinginan mendapatkan kembali sang puteri
Muncul kembali dalam benaknya

Sadarlah ia
Selama ini ia mengejarnya:
mimpi yang sia-sia

Ikatan cinta yang putus begitu saja
Sebab alasan yang tak masuk
logika

* * *

Sampai disini, sang penulis berita
kehabisan kata
Menyadari betapa sakitnya
perasaan halus sang puteri raja
Ketika pangeran meninggalkannya.

Haru, larut dalam suasana
Senyuman sang penulis berita
menyimpan duka dan lara

Tangisannya mengisak dalam
Sebab keris itu mengiris hati lagi.
Membuka luka lama yang tertoreh dalam.
Dahulu kala,
waktu yang sudah lama
Masa lalu yang terus terkenang
Meskipun tak
diinginkan
Tidak karena memori itu
berharga,
Tetapi besarnya harga yang harus dibayar
karena memori itu

* * *

Sang penulis berita melanjutkan
cerita yang tertunda

Pangeran lama terus mencoba
Mengambil sesuatu yang dahulu miliknya

Tetapi puteri tak mau.
Cukuplah hatinya terluka di
masa lalu

Tak kan ada kesalahan kedua
Yang sama dengan kesalahan pertama

Sebab puteri telah membencinya
tak menginginkannya hadir.
lagi,
dalam kehidupannya

Pangeran baru pun tertawa
Miliknyalah puteri itu sekarang.

Sang puteri tersenyum bahagia
Dari jauh dalam hatinya
Sesuatu yang selama ini
tak pernah dilakukannya.

* * *
Continue reading Simfoni Cinta Sang Puteri Raja

Kau, Dia, Mereka

Salam, Pembaca!
Puisi ini saya bikin untuk sahabat-sahabat saya waktu SMA. ^^
Happy reading! :))

>>
Kau, dia, mereka
Ketiganya manusia-manusia
Pengisi-pengisi bingkai-bingkai yang kosong-kosong
Yang selalu timbul-timbul dalam hatiku

Kau, dia, mereka
Ketiganya berbeda-beda
Pengalun-pengalun melodi-melodi yang indah-indah
Yang selalu terngiang-ngiang dalam fikirku

Kau, dia, mereka
Ketiganya sama-sama
Pembuat-pembuat canda-canda yang jenaka-jenaka
Yang selalu buat tergelak-gelak tawaku

Kau, dia, mereka
Ketiganya berharga-berharga
Pengusir-pengusir cerita-cerita yang sedih-sedih
Yang selalu buat tersipu-sipu lagi senyumku

Kau-dia-mereka
Begitu berharga
Tak kan rela
Kehilangan ketiganya
Continue reading Kau, Dia, Mereka

Minggu, 11 Juli 2010

Kuingat Malam

Salam, Pembaca!
Puisi ini kubuat waktu akhir semester satu kelas tiga SMA.
Terlalu banyak 'nature things' disini, betul tidak?
Tapi, Happy reading! :))


>>
Kuingat malam penuh-penuh buaian
Lukisan bintang-bintang di langit kelam
Yang nyanyikan simfoni-simfoni keharuan
Harum malam lelapkan cinta dalam kesunyian

Lembut-lembut angin bertiup
Uraikan sepi
Tenangkan diri
Hanyutkan rasa yang telah lari
Hilang ditelan bintang

Sang senja lenyapkan mentari
Dan saat petang datang:
Kecupan lembut hujan menetes di pelupuk mata
Sebab itukah dirinya teringat akan malam?
Malam-malam penuh buaian
Sebuah lukisan tanpa warna
Belaian hangat yang dilahap kelam

Dunia keheranan bertanya
Inikan malam-malam yang diingat sang pujangga?
Kuingat malam-malam yang menunggu giliran
Untuk mengejar satu tujuan

11 – 12 November 2009
Continue reading Kuingat Malam

Langit Semusim

Salam, Pembaca!
Ini puisi yang dibuat saat saya kelas tiga SMA - begitu banyak hal sehingga saya bisa menuangkannya dalam puisi.
Happy reading! :))


>>
Pernahkah kau berfikir tentang janji?
Tatkala awan berarak beriring
Mengisi langit yang arahkan waktu
Walaupun dosa, ragu tak menentu
Terpejam malam dirabuki doa
Dan wajah-wajah miris tatanan jiwa
Setia
Menunggui alam dalam sepinya
Sebab ia telah berjanji yang suci

Tetapi ketika musim mesti berganti
Sebagai takdir kehidupan keseimbangan alam
Yang gelap mencabut nyawa yang terang
Sang dunia yang lelah menanti pergi
Penunggu setia terusik janjinya
Karena mimpinya bukanlah mimpi milik dia

”Pernahkah kau berfikir tentang janji?”
”Pernahkah kau bermimpi akan sendiri?”
Dan kini sang fajar pun bertanya
”begitu singkatkah ikatan sebuah janji?”
Suci!
Namun tergeser musim yang berganti
Akukah yang telah mengingkari janji?


22 November 2009
Continue reading Langit Semusim

Tarian Kupu-Kupu

Salam, Pembaca!
Puisi ini kubuat pada akhir semester pertama kelas tiga SMA, dan aku sedang bad mood waktu bikinnya, dan pas, hujan, jadi entahlah, jadinya seperti puisi tanpa makna.
Tapi, Happy reading! :))


>>
Sang bintang
terdiam sesaat di kala petang
tersapu gelombang gelap yang pelan datang
Diam!
tak risaukan satu gerakan
Dia, hening!
kala pancaran cahaya berikan kesunyian
sebab ia tak bisa lingkupi keraguan

Bunga-bunga basah penuh rahasia
tak tertera dan menyepi disana
terbenam melingkupi fase cerita dunia

Kupu-kupu menarikan tarian panggilan
Ramai!
Tapi tinggalkan dia dalam dilema
Berdenyut-denyut di jiwa
Sakit!
sebab sang bijak putuskan untuk jenaka

Alunan-alunan indah nyanyian gerimis
Terpuruk menyepi hanyutkan mimpi
Tinggalkan diri menari
Sendiri
Sepi


5 November 2009
Continue reading Tarian Kupu-Kupu

Untuk Dia

Salam, Pembaca!
Ini salah satu puisi bikinan saya waktu masih SMA.
Sebenarnya saya tujukan untuk seseorang yang lagi down.
Happy reading! :))


>>
untuk dia,
yang merasa hitam di atas putih
yang merasa gelap di atas terang
yang merasa gulita di atas benderang

untuk dia,
yang mengingat sedihnya saat bahagia
yang mengingat pedihnya saat gembira
yang mengingat perihnya saat tertawa

untuk dia,
yang selalu bertanya-tanya
‘bisakah hujan membawa pergi sesal itu?’
‘bisakah hujan memintamu agar tak pergi?’
‘bisakah hujan menahanmu tetap disisiku?’

untuk dia,
ingatlah bahwa DIA
akan selalu menyerta
dalam setiap duka
dalam setiap suka


29 Oktober 2009
Continue reading Untuk Dia