Kamis, 27 Desember 2012

, ,

Sketches From Friends

Teman saya yang jago gambar dan suka mengkhayal, Tita, menggambarkan Maya dan Raga dalam sebuah gambar di kertas putih:

Maya (yang malu-malu) dan Raga (yang ceria) dalam scene My Mood Booster ,
Raga mengajak Maya ke Ice Castle

 Tita juga menggambarkan L buat saya:




Seorang anak kecil berusia 5-6 tahun (saya lupa persisnya) bernama Jihan, pemilik warung makan biasanya saya dan Tita nongkrong sampe sore, menggambarkan saya.

gambarnya Jihan. saya kelihatan seperti Sailor Moon?

Jihan. Cantik!


Seneng deh kalo bisa nggambar...

BTW, saya juga ingin sekali meneruskan cerita si Maya. Kasihan dia saya gantung ceritanya.

Nanti deh kalau saya sudah agak mendingan :))
Continue reading Sketches From Friends
, , , ,

Reach The End


No, this is not about the end of the world. It’s not about the doomsday-thing.
This is about the end of my 5th semester.

Dan saya tidak akan melanjutkan postingan dengan bahasa Inggris saya yang pathetic, dari segi grammar maupun kosa kata. Yah, sudah lama saya tidak belajar bahasa Inggris.

Begini, semester ini hampir berakhir. Dua minggu lagi UAS, dan remed, lalu saya meneruskan ke semester 6. Tidak ada yang spesial.
Continue reading Reach The End

Jumat, 21 Desember 2012

, , ,

Awan Mendung

Mendungnya gelap. Selalu gelap.
Merata di setiap langit yang bisa aku lihat.

Gelap, dingin, tapi tidak basah.
Berangin, sedikit menyejukkan. Sedikit!
Dan merinding.

Melihatnya bahagia, tapi tidak bersama saya.
Merinding.

Sakitnya mengawang-awang.

Pengen menangis, pengen memisahkan.
Tapi kenal bahkan tidak.
Jadi merasa tidak berhak.

Suka bertanya-tanya sendiri:
"Masih bolehkah menyimpan rasa ini?"
Kalau setiap hari cuma memunculkan mendung dan hujan yang tidak berhenti.
Sampai-sampai tidak ada waktu lagi untuk pelangi.

Tidak pernah sempat karena hujan turun setiap hari.
Continue reading Awan Mendung

Senin, 03 Desember 2012

, , , , , , ,

This is Hard


Sekadar curhat saja. Sedang tidak berminat sama sekali meneruskan kegiatan tulis-menulis.
Terlalu banyak, terlalu banyak yang harus dipikirkan, yang harus dilakukan, yang harus diselesaikan.
Ya, saya tahu, harusnya saya berpikir, dan melakukan, dan menyelesaikan tulisan-tulisan saya yang tidak pernah selesai itu.

Continue reading This is Hard