Kamis, 31 Oktober 2013

, , , , , , , , ,

A-Must-Know: What We Learn in Dentistry (Part II-end)

Tulisan ini sebenarnya saya bikin untuk memuaskan kehausan orang-orang di luar sana yang bertanya-tanya: sebenernya di FKG tuh diajarin apa sih? Cuma ngurusin 32 gigi doang, kan?

Praktikum di KG sebenernya banyak tantangannya.

Orto: nyetak, ngebentuk kawat sendiri, ngebentuk malam sendiri, dan begitu jadi resin akrilik, harus pas di model, atau di rongga mulut pasienmu. Ngebentuk kawat sampe berdarah gara-gara ketusuk ujung kawat klamer yang tajam, dan belum tentu di-acc sama dosen pembimbing.

kumpulan tang pembentuk kawat klamer

hasil praktikum orto III
Prosto: preparasi gigi untuk gigi tiruan cekat, model malam sendiri, ngukir anatomisnya gigi, dan begitu sudah jadi logam, harus pas di modelnya, dan kerjaan belum tentu di-acc.

Konser: bikin lubang di asli yang udah ditanam di model, gak boleh kedaleman, langkah-langkahpenumpatan harus bener. Praktikum perawatan saluran akar, harus bisa nyari pintu masuk saluran akar, harus bersih saluran akarnya, harus padet gutta percha-nya (itu bahan yang digunakan untuk mengisi saluran akar, bahan penganti pulpa gigi), harus bagus rontgennya.

Continue reading A-Must-Know: What We Learn in Dentistry (Part II-end)

Senin, 28 Oktober 2013

, , , , , , , ,

A-Must-Know: What We Learn in Dentistry (Part I)

Tiga tahun yang lalu, begitu orang-orang mendengar bahwa saya masuk kedokteran gigi, biasanya pertanyaan atau kalimat basa-basi yang sering diucapkan adalah:

"Gigiku sakit nih, diapain ya?"

Dan tiga tahun yang lalu, saya akan jawab, "eh... nggak tau... ke dokter aja...?"

Pertanyaan semacam itu berkembang menjadi seperti ini:

"Gigiku sakit, ada yang lubang, trus ada yang goyang gitu... nyut-nyutan..."

Atau,

"Eh, tolong periksain gigi aku dong."

Damn, I didn't even know how to "periksain gigi" at that time. 

Continue reading A-Must-Know: What We Learn in Dentistry (Part I)

Minggu, 27 Oktober 2013

, , , , ,

No Smoking, Please. I beg you.

PERINGATAN: Tulisan ini mungkin memuat beberapa gambar kondisi rongga mulut yang tidak menyenangkan dan dapat membuat ketidaknyamanan.  



Beberapa waktu yang lalu saya ngeliat seorang anak kecil, usianya mungkin 10-11 tahun, yah usia SD lah. Dia menghisap sebatang rokok, dengan tenangnya, dan duduk sok keren sambil sesekali menghembuskan asap rokoknya.
Dipikirnya ngerokok itu keren.

NO.
Continue reading No Smoking, Please. I beg you.