Sabtu, 20 Agustus 2011

, , ,

Emptiness

apa yang akan kauperbuat ketika kau berdiri di titik tengah?
ketika kau tidak tahu apa yang akan kau perbuat
dan kau juga tidak menyadari apa saja yang kau lakukan
hanya ada kau, titik tengah, dan kegelapan


lihatlah tanganmu...
apa saja yang telah kau perbuat dengan itu?
apa saja yang akan kau lakukan dengan itu?
baikkah itu? burukkah itu? tidak ada yang tahu

lihatlah kakimu...
apakah kau harus bergerak ke depan?
ataukah harus bergerak ke belakang?
kemanapun itu, kau tidak bisa memastikan hasilnya

lihatlah badanmu...
akankah dia mengikuti tanganmu?
ataukah dia mengikuti kakimu?
bahkan kau sendiri tidak tahu

ketika kau berdiri di tengah kegelapan
penuh kesunyian, penuh kehampaan, penuh kebimbangan
tapi kau sendiri tidak tahu apa yang membuatmu bimbang
tidak tahu apa yang harus kau rasakan

haruskah kau berharap seseorang menerangimu?
agar kau dapat bergerak, dapat berbuat
ketika kau mulai berharap, kau akan sadar
kau salah besar! tidak ada yang akan menolongmu

haruskah kau bergerak atau berbuat sesuatu?
agar dapat beranjak dan mendapatkankepastian
ketika kau akan melakukan itu, kau akan tahu
kau salah besar! kau hanya akan semakin terjerembab

-031771-
19 Agustus 2011
Continue reading Emptiness
, , ,

IMUSB

sampai kapankah rasa rinduku akan terbalaskan?
sampai otakku menyusut memikirkan dirimu?
sampai jantungku lelah memompa rasa rinduku?
atau sampai ototku sobek menahan beban rinduku sendiri?

apakah rindu ini selamanya tak akan terbalaskan?
hanya mengalir menyejuki satu sisi hati
berhulu dari cinta searah menuju pujaan jiwa
bermuara pada sesak di dada tanpa dia mengetahuinya

aku sudah lelah menahan rinduku sendiri
bagai menampung curahan hujan di musim basah
aku juga ingin kau membantuku
membantu mengurangi aliran rinduku ini

permintaanku tidaklah banyak
aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat rindu padamu
semakin hari rindu ini membesar bagai bola salju
bola salju yang menuruni gunung kesepian hatiku

kalau kau menghendaki, kau tidak perlu membalas rinduku
rinduku tulus kusampaikan padamu
tapi bantulah diriku, berilah isyarat padaku
bahwa kau mengetahui kalau kau merasakan beban rinduku

-031771-
20 Agustus 2011
Continue reading IMUSB

Conversation

Ketika saya bongkar-bongkar kamar saya di Pekanbaru, saya nemu buku-buku jaman SMA yang tampaknya lebih menarik daripada novel-novel saya yang baru saya beli di Jogja.
Bercanda XD
Tapi serius lho, saya ketawa-ketawa sendiri waktu baca tulisan-tulisan masa SMA saya.
Masa-masa itu #elusjenggot
Dan... saya menemukan dialog ini di buku catatan dan latihan Bahasa Inggris.

>>
Radel: "Okay! This is it. My blood preasure has reached 200/90. I'm fed up with his attitude."
Hime: "Hey, calm down, dear. I'm sure that he didn't mean to do that."
Radel: "Didn't mean to do that? Oh well, just keep nurturing him." -->I don't even remember where did I find the word 'nurturing'.
Hime: "I don't."
Radel: "Oh, it makes me calm."
Hime: "You know what? I'm very annoyed with your anger. I have to go meet up with Charisse. And you know, she never, ever, get angry to me."
Radel: "Sure. Your queen awaits."
Hime: "Okay then."

After Hime went for a moment, Harry came to Radel.

Harry: "I've just met your girlfriend."
Radel: "So?"
Harry: "No... she's just talked to me and blame you."
Radel: "It doesn't make sense to me."
Harry: "...and she thought that it would be nice if you stop getting angry to her."
Radel: "I didn't mean to..."
Harry: "...and I would like to tell you that you should blame her, because me and Hime are on your side."
Radel: "I'm really sorry. Could you tell her?"
Harry: "No. You should tell her by yourself."
Radel: "Okay. Then where's she?"
Harry: "There, with Charisse. Should I call her, or..."
Radel: "No, no, no, I will go there..."
Harry: "Well, then. I will..."

Suddenly, Josh came to them.

Radel: "What do you want?"
Josh: "Just..."
Radel: "You'd better come to me to explain about your attitude along this time, because if you won't..."
Josh: "I'd..."
Radel: "...then I am sure you will get..."
Josh: "Okay, okay. I'm sorry."
Radel: "...punishment, so that you understand what you've done, and..."
Harry: "Radel. HE WANTS TO TALK TO YOU."
Josh: "Look, I'm sorry for all of my faults, fot not coming to our practice day, for making your authentic script lost, for always avoid you everytime I saw you, and for not listening for you in every practice."
Harry: "If you ask me, you'd better forgive him."
Radel: "Well that's great! You're brave to recognize your fault and ask for forgiveness to me."
Harry: "Hey, I have something to complain. Why do you forgive HIM easily, when I asked for forgiveness to you, you didn't aplogize me at that time?"
Radel: "Well, that's different."

* * *

Sorry for     the grammar mistakes, if you see some.
Dialog diatas saya ketik ulang di notepad tanpa ada perubahan sama sekali. Kalian tahu apa? Saya tertawa terbahak-bahak membaca dialog ini.
Dari naskah awal, ada sedikit ralat dari guru saya, dan hasil akhirnya dinilai 'Very Good', pada tanggal 7 Agustus 2009, dan kalau saya tidak salah membaca kalender di komputer saya, ini tanggal 7 Agustus 2011.
Ya ampun, sudah dua tahun berlalu :D
FYI, nama-nama Radel, Josh, dan Hime saya ambil dari novel saya yang berjudul Hime no Yume yang saya bikin pas SMA.
Satu-satunya naskah novel yang berhasil saya selesaikan di SMA ._.
Oh, dan saya masih punya satu dialog lagi yang berhasil membuat saya tersenyum selama sepuluh menit.

>>
Jason: "I definitely can't stand it!"
Jane: "What is it? It's already three o'clock and you are still angry?"
Jason: "I've made a great mistake!"
Jane: "What's the matter?"
Jason: "Sheila met me at the school park this afternoon, and..."
Jane: "Wait. She met you at the school park? When was it?"
Jason: "When you were eating your lunch at cafeteria."
Jane: "Okay then."
Jason: "And she asked me to be her..."
Jane: "Boyfriend? Oh, no. That's so terrible! And you said yes? Oh, no. That's so horrible!"
Jason: "Wait-a-minute. I haven't say anything."
Jane: "Oh? So, what happened exactly?"
Jason: "She asked me to be her partner at Physic Olympiad."
Jane: "And you accept it?"
Jason: "Nope."
Jane: "And know you regret it?"
Jason: "Yeah. I regret to say that I couldn't follow the olympiad. In fact, the winner of this competition will get an opportunity to go to Disneyland."
Jane: "Well, I think this is good for you. You must prevent yourself for always saying yes to all girls."
Jason: "What kind of friend are you? This is different, I said yes because they want me to be their boyfriend. They're cute!"
Jane: "That's the truth? That makes you become playboy."
Jason: "I love being it."

* * *

So, sorry again for the grammar mistakes... if you see those.
I mean, hello, Physic Olympiad? WTH were I thinking at that time?
And, for godness-sake, was there a Physic Olympiad that gave their winner a trip to Disneyland?
Tidak ada nilai untuk dialog ini, guru saya hanya memberi tugas untuk latihan.
I couldn't imagine how would she react when she read my assignment. -_____-"


R.A.
7 Agustus 2011
Continue reading Conversation
, , ,

Pusaran Mimpi

Cerita tentang kehidupan
Ironis
Berbisik lirih dalam benak sang putri

Sendi-sendi kepiluan yang menerpa
Sentuhan-sentuhan sedih tak berharga
Sayatan-sayatan sembilu di hatinya

Goresan luka, ingatan tentang dia
Sang dewa, pencuri hati dan jiwa
Kemudian, dengan indah dilenyapkannya
Sirna, nyaris tak tersisa
Sebab, sang putri telah beri semuanya

Cerita tentang kepalsuan
Miris
Bersahut pelan dalam jiwa sang putri

Bintang-bintang dibencinya
Hujan-hujan ditangisinya
Karena semua
kenangan tentang dia

Lihatlah!
Sang pangeran!
Tersenyum tak berdosa
Tinggalkan sang putri
dalam pusaran mimpi

R.A.
22 Oktober 2009
Continue reading Pusaran Mimpi

Selasa, 02 Agustus 2011

, , ,

Senyummu

Kenapa Kau begitu sempurna
Kenapa Kau begitu mempesona
Ketika ku jauh darimu aku tetap terpana
Di kepalaku Kau tersenyum penuh makna

Memancingku untuk mendekat
Menarikku untuk memilikinya
Memaksa ku untuk berlari
Berlari memasuki alam kebingungan

Kenapa aku harus bingung?
Karena Kau berada jauh dariku
Jauh dari genggamanku
Senyuman Itu belum jadi milikku

Aku hanya bisa membayangkan senyumanmu
Yang selalu menemaniku setiap waktu
Menjadi analgesik sakit rinduku
Tapi juga meracuni jantungku

Senyummu membuatku tetap tegak
Bertahan untuk tetap mengejarmu
Tapi senyummu juga membuatku sesak
Karena Itu belum menjadi milikku

Tidak Ada yang bisa kulakukan kecuali berdoa
Tuhan, bantulah aku memiliki senyuman Itu
Tuhan, bukakanlah hatinya untukku
Tuhan, jadikanlah hatinya milikku
Selamanya


Jogja, 1 Agustus 2011
-031771-
Continue reading Senyummu
, , ,

Silent Lover (part II)

aku akan menjadi udara di sekitarmu
selalu kau hisap tanpa kau sadari
aku memasuki paru-parumu secara diam-diam
hanya demi mendekati hatimu

aku akan menjadi tanah di sekitarmu
selalu kau pijak tanpa kau sadari
aku akan berusaha menjagamu agar tetap berdiri
hanya demi melihatmu tegap menjalani hari

aku akan menjadi kehangatan matahari
selalu kau rasakan tapi kau tidak menyadari
aku akan selalu menyentuhmu dengan ketulusan
hanya demi melihatmu tetap hangat

aku akan tetap mencintaimu tanpa kau sadari
aku akan tetap menyayangimu tanpa kau rasakan
aku akan selalu melihatmu dengan mata hatiku
aku akan selalu membelaimu dengan hela nafasku

everyday, my love is getting bigger
i'll do everything to make u happier
yet you won't realize that ever
because i am a silent lover


Jogja, 2 Agustus 2011
-031771-
Continue reading Silent Lover (part II)
, , ,

Silent Lover (part I)

entah mengapa aku tidak bisa membendung derasnya cintaku
entah mengapa aku tidak bisa menahan laju sayangku
entah mengapa aku tidak sanggup berpaling darimu
entah mengapa aku selalu memikirkanmu

apapun yang kau lakukan padaku
menjauhiku, membatasi interaksi denganku
semua itu tak akan membatasi niat dan tekadku
bagaikan mercusuar yang tegar di tengah badai

tapi aku tahu kau tidak nyaman
aku tahu kau tidak suka dengan sikapku
aku tahu kau berusaha menjauh dariku
karena aku tahu hatimu lebih memilih orang itu

apakah ini saatnya pengorbanan diangkat atas nama cinta?
apakah aku harus mundur untuk mencintaimu?
apakah aku harus berhenti untuk menyayangimu?
semua demi kenyamananmu

selama ini aku tidak percaya pada satu prinsip lama
"cinta tak harus memiliki" tapi apa mau dikata?
ini adalah pertarungan antara prinsip dan kekerasan tekadku
siapa yang harus kumenangkan? siapa yang harus kudahulukan?
perasaanku, perasaanmu, atau bahkan perasaan dia?

aku adalah orang yang egois dan keras hati
tentu saja aku mendahulukan perasaanku, bukan perasaannya
tapi aku akan tetap menjaga kenyamananmu
aku akan tetap menjaga rasa cintaku padamu
secara diam-diam


Jogja, 2 Agustus 2011
-031771-
Continue reading Silent Lover (part I)

Senin, 01 Agustus 2011

, , ,

Untitled (II) - from man to woman

Aku mungkin bukanlah pria yang siap
Aku mungkin bukanlah pria yang sempurna
Aku mungkin bukanlah pria yang Kau pandang
Aku hanyalah pria biasa yang tidak ingin Kau ajak bicara

Dengan ini aku minta maaf
Maaf atas semua hal yang membuat kau tidak nyaman
Maaf atas kelancanganku berbicara padamu
Maaf karena aku tidak bisa menahan perasaanku
Perasaan untuk menyayangimu sepenuh hati

Perasaan sayang yang mengalir dari hatiku
Tercurah dalam segala tindakanku
Tertampung dalam semua tulisanku untukmu
Tercermin pada segala bentuk komunikasi padamu

Aku tahu Kau merasa tidak nyaman atas yang kulakukan
Aku tahu Kau ingin aku menjauhimu
Aku tahu Kau tidak menginginkanku
Tapi maaf, aku tidak bisa membendung aliran sayangku padamu

Aku bingung akan apa yang harus kuperbuat
Apakah aku harus menuruti keegoisan rasa sayangku?
Ataukah kenyamananmu menjadi prioritas utama?
Aku tidak tahu...

Biarlah Kau tidak menanggapiku
Biarlah Kau lari dari ku
Biarlah Kau menutup peluangku
Yang ku tahu, aku cukup senang...

Senang karena Kau tahu bahwa aku menyayangimu
Senang karena Kau tahu bahwa aku mencintaimu
Senang karena Kau tahu Ada yang menunggumu
Menunggu tanggapanmu dengan setia segenap jiwa

Hanya itu yang bisa meredakan rasa sakitku
Rasa sakit hatiku hidup tanpa tanggapanmu
Hanya itu yang bisa meredakan kebingunganku
Kebingungan akan tindakan apa yang harus kuperbuat

tapi biarlah...
Yang aku tahu, aku sangat menyayangimu setulus hati 



Jogja, 24 Juli 2011
 -031771-
Continue reading Untitled (II) - from man to woman