Salam, Pembaca!
Satu lagi posting yang saya copas dari salah satu note di akun FB saya ^^. Dengan beberapa perubahan tentu saja. Happy reading! :))
Tentu saja ini berkaitan dengan perhelatan Indonesia Open di Istora Gelora Bung Karno tanggal 22 -27 Juni 2010 kemarin.
Jujur, saya lebih excited sama acara ini daripada pelaksanaan Piala Dunia, padahal yeah, Piala Dunia, lebih universal. Bahkan beberapa minggu sebelum Piala Dunia dimulai, ketika adik saya dengan bangga memamerkan lagu Wavin’ Flag, theme song World Cup, pada saya, saya hanya beberapa saat mendengarkan lagu itu di ponsel saya, lalu dia tak pernah saya dengarkan lagi. Terus, saya mendengar suara Shakira di iklan World Cup di tivi, dan saya langsung berteriak-teriak pada adik saya : "Dek, temenmu ada yang punya lagu ini nggak? Mbak mauuuu!" (perhatian: adik saya cowok dan dia POPULER, jadi pasti dia punya banyak teman yang siapa tahu salah satu diantaranya punya lagu ini) *maaf, nggak nyambung ya?
Dan sejak saat itu cuma lagu Waka-Waka lah yang menarik minat saya begitu dahsyat selama Piala Dunia.
Oke, kita kembali ke masalah utama. Maksud saya, topik utama.
Indonesia Open digelar di Istora sejak tanggal 22 Juni, tapi penayangannya baru ada di trans7 (saya benar-benar cinta trans7, selalu menyiarkan pertandingan badminton – my favorite sport ever!) tanggal 24 Juni, dimana pertandingan yang ditayangkan adalah babak enam belas besar.
Hari Kamis itu, pukul 12.45 saya udah stay tuned di depan tivi, menyetel trans7. Kaget saya, kok acara Si Bolang? Mencak-mencak dong saya, katanya jam 12.45, kok belum ditayangin? Lalu saya kirim wall ke Adit (teman SMA tempat saya berceloteh tentang badminton), 'dit, Indonesia Open jam berapa sih?' dan Adit pun membalas, yang bikin shock, depresi (hehe gak juga lah), 'jam 13.45 bukan?' dan tercenganglah saya. Oh Gosh, saya tertukar lihat jam analog di dinding ruang keluarga. Begoonyaaa…
Tanggal 24 Juni 2010
Pertandingan pertama Nova Widianto / Lilyana Natsir (KYAAAAAAA!!!) tapi hari itu Butet cantik, bukannya cakep. T.T Maka saya pun menonton dengan perasaan – perasaan apa ini? Rasanya saya tenang-tenang saja, pertandingan pun berjalan ‘agak’ monoton, apa karena ini pertandingan yang pertama kali saya lihat kali ya? Disini padahal pertandingan agak ketat, harus rubber set. Untung game pertama kita menang (dengan sangat cepat, 10 menit), lalu game ketiga kita menang lagi. Uyeah, uyeah.
Pertandingan kedua Maria Kristin melawan Rosaria. Ini Indonesia lawan Indonesia, jadi nggak heran kalau penonton di Istora kurang antusias melihatnya; saya sendiri jujur juga kurang sih, tapi Maria Kristin mainnya manis banget ^^ dianya juga manis yaa. Dan Maria Kristin menang 21-14, 21-11.
Pertandingan ketiga Sony Dwi Kuncoro (^^) melawan Belanda yang entah siapa namanya. Dan menang, game pertama 21-14. Teruss… saya disuruh mandi sama ibu saya T.T dan gak melihat game selanjutnya. Saya tanya sama Adit dan dia bilang Sony menang, dua set langsung, 21-14, 21-17. yeah! Yeah!
Pertandingan keempat… Markis Kido – Hendra Setiawan kalo gak salah ngelawan Cina Taipei… ini saya nggak nonton sampai akhir… dan rupanya mereka kalah padahal saya nonton beberapa saat game pertama dan kaos mereka lucu – motif batik gimana gitu haha.
Di hari ini saya mendengar dari pembawa acara bahwa SIMON SANTOSO, sungguh disayangkan, harus melawan TAUFIK HIDAYAT di tunggal putra. T.T. Entah kapan pertandingan ini ditayangkan, saya waktu itu sangat berharap ditayangin di tivi.
Pertandingan kelima siapa ya? Lupa. :p
Tanggal 25 Juni 2010
Hari Jum’at! Nonton lagi! Deg degan lagi!
Pertandingan pertama ini kalau nggak salah Vita Marissa sama Saralee lawan Korea. Tadinya saya bingung kenapa Vita pasangan sama Saralee? Saralee kan dari Thailand. Rupanya ini bukan pertandingan membawa nama negara, tapi nama sendiri. :p
Disini menang lagiii, yey. 21-19, 21-19. Cool!! Saralee mainnya keren banget loh!
Pertandingan keduaaa… Pia Zebadiah dan Frans Kurniawan melawan Polandia. Saya bener-bener nggak sukaaaa sama cowok Polandia itu. Game pertama, Indonesia – Polandia 21-16. Game kedua berlangsung seruuu tapi harus dimenangkan Polandia T.T dengan skor 23-21. Eeh rupanya game ketiga kalah juga kita! Huhu. Kita kalah 15-21. Polandia masuk semifinal…
Pertandingan ketiga, Mohammad Ahsan dan Bona Septano lawan Inggris!!! Yeaaaah!! Go Ahsan go! Pemain Inggris nya udah tua-tua =.=' tapi jelas banyak pengalaman. Ahsan-Bona keteteran. Dan betapa kagetnya saya mendengar bahwa Bona Septano adalah adik Markis Kido. Rupanya mereka tiga generasi pemain bulu tangkis: anak pertama, Markis Kido; anak kedua: Bona Septano, anak ketiga: Pia Zebadiah. Kamera pun menyorot Pia dan Markis yang udah berganti baju dan menonton saudaranya. Tapi kita kalaaaah dari Inggris. T.T duh banyak banget yang kalah ya?
Pertandingan keempat! Sony Dwi Kuncoro lagiiii!! Entah lawan siapa saya lupaaa haha. Kak Sony main baguuusss banget! Banyak bola-bola yang susah diambil ternyata bisa disambarnya dengan tepat.
Dan disinilah saya kesaaaaaal sekaliii!! Pas Sony maen kan tiba-tiba jeritan supporter cewek-cewek membahana. "kalau anda mendengarkan teriakan para pendukung yang tiba-tiba membahana ini," kata komentatornya, "itu karena sebentar lagi akan dimulai pertandingan antara SIMON SANTOSO melawan TAUFIK HIDAYAT".
Menangis darah saya. Kenapa gak pertandingan Bang Simon aja yang ditayangiiin? Kenapaaaa?? Apa salah hamba, Tuhaaaaan??? Hingga Engkau menimpakan cobaan seperti ini??? KENAPAAAAA??? TT.TT
Lamaaa banget suporternya teriak-teriak, sampai Sony membuat smash keras yang masuk ke daerah permainan lawan. Rupanya Sony juga gak mau kalah cari perhatian ^^. Good job kak, anda sudah menarik perhatian saya kok. :p
Huhuuuuuuuu dan saya menangis, menangis, sampai tertidur. Ya gak lah. Sony menaaang yeheee.
Pertandingan kelima… Nova/Lilyana lawan entah siapa saya lupa karena lebih tertarik pada pertandingan SIMON dan TAUFIK. Oh yeah, Thailand.
Kamera samar-samar menyorot Lilyana dan saya melihat sekilas Abang Simon main di lapangan belakang Kak Lily. Huuhuuaaaaa. saya nggak konsen lihat Nova/Lilyana main, padahal saya sangat memuja Butet juga :p dan akhirnya saya mandi sore, udah kesorean.
Malamnya saya ol di Facebook, wall-wallan ama orang, dan saya mendapat kabar tidak mengenakkan dari adik kelas saya: Greysia Polii/Meiliana Jauhari kalah. Dan Taufik menang lawan Simon.
Well, sebenarnya saya udah duga sih Simon kalah, meskipun begitu tetep aja saya nggak siap menerima kenyataan pahit ini. Secara Simon masih belum banyak pengalaman – tapi sebenarnya pengalaman dia waktu Thomas Cup kemarin juga nggak bisa gitu aja diabaikan, kan – jadi biasalah Taufik menang. Nggak apa-apa, saya bilang pada diri saya sendiri.
Tapi tetep aja saya sediiih! Dini (teman saya yang, alhamdulillah, sudah diterima di Fisika IPB ^^) berbaik hati mau mencarikan video pertandingan Simon di youtube, tapi rupanya belum ada. Makasih banyaak, Diniiii, love you so much.
Hari itu juga saya mendapati sebuah kenyataan lain yang menyakitkan hati, sehingga hati saya yang udah sakit karena pertandingan Simon gak ditayangin, dan dia kalah pula, jadi tambah perih.
Dan malam itu saya mewek, semewek-meweknya, curhat ke Uce' (teman saya dari almamater SMA yang sama, yang lulus Antropologi Budaya UGM ^^), awalnya dia kira saya nangis darah karena Simon kalah: "yah antiqq… ngefans jangan kebawa-bawa donk… sapa tau aja nanti kak simon maen-maen ke jogja ya tiq…" dalam hati saya aminkan doa Uce' (gyahahaha), dan saya meng-klik tombol 'like' untuk wall itu, haha.
Terus saya bilang, bukan tentang Simon, tapi tentang hal lain. Saya nangis-nangis waktu bales wall-wall dari Uce'. Habis wall-wallan ama Uce', mata saya sakit (sakitnya nyut-nyutan gitu loh, kayak dipencet-pencet), kepala saya pusing, dan terpaksa wall Ery (teman dekat saya yang pengen masuk ITB, amiin) yang nanya "kenapa nangis?" saya balas dengan begitu kejam.
Tanggal 26 Juni 2010
Sabtu! Malam minggu! Yeah! Haha
Nonton lagi, deg-degan lagi karena ini pertandingan menuju final.
Hari ini All Indonesia Semifinal, ditayangin jam 12.15. Untung kawan, saya nggak salah lihat jam lagi (*dasar bego).
Pertandingan pertama… ada cheerleaders di Istora ahahaha. Rame banget. Udah gitu ada dua badut burung garuda. Lucuuuu. Dia nari-nari gak jelas gitu. Lama-lama saya kasihan sama yang ada di dalamnya, pasti panas plus capek lah ya berdiri terus selama lima pertandingan. Kasian kasian kasian.
Nova/Lilyana lawan pasangan Polandia yang nggak saya suka *grr. Game pertama kalaaaah! Huuyaaa. 12-21. Game kedua, menang! Yeeaaa 21-16. Penentu ada di rubber set sekarang. Dan ternyata… kalah juga. 19-21. Gagal masuk final… TT.TT
Pertandingan kedua. Seorang cewek imut bernama Ana Rovita masuk lapangan. Baru saya sadari dia itu keren banget! Oh pokoknya gak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh! Awal game pertama dia emang agak keteteran, kata Susi Susanti yang jadi komentatornya 'dia masih berusaha beradaptasi'. Terus komentator cowoknya bilang pas Ana berhasil buat drop shot menyilang yang keren banget, 'sepertinya inilah the next rising star Indonesia… kita berharap ada pemain-pemain putri yang nantinya akan menggantikan posisi Susi Susanti menjadi Ratu Bulu tangkis Indonesia…' Gak heran Ana bisa ngalahin Maria Kristin.
Berkali-kali komentatornya bilang 'Ana Rovita, mungkin terdengar asing di telinga anda para pecinta bulu tangkis Indonesia… dia salah satu yang lolos lewat babak kualifikasi...' atau 'dia bisa dibilang selama ini kurang diperhitungkan, pemirsa' atau 'ana, gadis kelahiran Jepara 19 tahun yang lalu ini…' atau 'di hadapan delapan ribu penonton di Istora Gelora Bung Karno ini…' itu terus diulang-ulang. Hahaa. Permainan Ana bagus banget, sampe jatuh-jatuh pemain Jepangnya – sebenarnya Ana juga sempet jatuh sampe berbaring segala di lapangan.
Sayang sekali Ana harus kalah lawan Jepang setelah sempat unggul di tengah-tengah pertandingan T.T.
Pertandingan ketiga. Sony Dwi Kuncoro!! Lawan Chong Wei Malaysia. Mereka terakhir ketemu di Singapura Open dan Sony menang, saya kira hal ini bakalan terulang lagi. Rupanya enggak huhu. Chong Wei menang dua set langsung T.T saya sungguh berharap terjadi lagi All Indonesia Final di partai tunggal putra, Sony vs Taufik, seperti dulu, Sony vs Simon. T.T
Pertandingan keempat. AKANG TOPIIIK!! Sumpah, pertandingan ini seruuuuu banget!!! Indonesia vs Vietnam. Taufik dielu-elukan! 'Taufik… taufik…' kayak nada 'sahur… sahur…' ;p Lagi-lagi, komentator bilang gini '8000 penonton di istora semua menyerukan 'indonesia, indonesia'…' atau 'terdengar sayup-sayup seruan 'taufik, taufik' dari sekitar 8000 suporter di istora…'. Atau dia bilang 'YAAAK! Itu dia backhand smash dari Taufik Hidayat, yang datangnya tak disangka-sangka oleh Nguyen…!'
Asli, kayak nonton Bukan Empat Mata. Keren banget. Penonton pasti teriak 'eeeaa' ketika Taufik menyerang, dan 'huuu' waktu Nguyen mukul bola. Dan waktu Taufik ambil ancang-ancang mau jumping smash, penonton teriak 'eeeeeeAAAAAA!!' Oh, asik banget.
Dan kameramen waktu semifinal ini, entah kenapa, suka banget nyorot cewek-cewek di deretan penonton. Yang cantik-cantik, lagi! Ckckckck.
Dan kemudian saya melihat geng OVJ nonton di Istora: PARTO, AZIS, NUNUNG. Awalnya mereka nonton di barisan paling atas, terus waktu kamera nyorot mereka lagi, mereka udah pindah duduk ke barisan tengah, ada SULE yang menari-nari. Hahaha. Lucu bangeeeet!!! Terus kamera nyorot cewek cantik lagi. -..-
Waktu skor udah 18 untuk Akang Topik, mulailah penonton berseru-seru 'habisin… habisin…' dan Kang Sule juga teriak 'habisin… habisin…' sambil nari-nari. Gokil dah pokoknya!!!!
DAN TAUFIK MENANG DUA SET LANGSUNG!!! YEAAAAH!! 21-17, 21-12. AKANG TOPIK MASUK FINAAAAL!!!!
Pertandingan kelima… Vita Marissa sama Saralee ^^ yang nggak saya tonton T.T dan saya sudah menduga hasilnya TT.TT yaitu mereka kalah…
Duh dari sekian banyak wakil Indonesia, harus tumbang satu persatu. Cuma Akang Topik yang maju ke final, dan Hendra Setiawan sama Anastasia. Hueueueee.
Gak apaaaa! Tetap semangat dukung Akang Topiiik!! INDONESIAAA!!
Tanggal 27 Juni 2010
Minggu! Ini saat-saat yang mendebarkan karena final hari ini jam 13.45…
Udah stay tuned saya jam 12.15 di trans7, ternyata masih acara OneStop Football. Huhu. Saya lihat di running text yang muncul di trans7 beberapa jam berikutnya, rupanya Akang Taufik maen di partai terakhir, partai kelima, mungkin yang paling puncak kali yeee…
Ada dua harapan saya untuk hari ini:
1. AKANG TOPIK MENANG FINAL INDONESIA OPEN DAN MENDAPAT GELAR,
2. BISA NGELIAT ABANG SIMON BAGAIMANAPUN CARANYA.
Pertandingan pertama… partai final tunggal putri Saina Nehwal dari India melawan Sayaka Sato dari Jepang, yang kemarin ngalain Ana Rovita T.T. Hari ini saya dukung Saina, karena kata komentatornya dia anak didik Atik Jauhari, pemain bulu tangkis Indonesia ^^. Hohooo… dan Saina pun menang setelah di game kedua dia sempat kalah dari Sayaka. Saina Nehwal menang 21-19, 13-21, dan 21-11. Di game ini komentator sempet komentar gini: 'tampaknya rakyat India dari Pasar Baru sedang berkumpul di Istora sekarang Bung'. Saya geleng-geleng.
Pertandingan kedua, partai final ganda campuran yang menyesakkan hati dan bikin kesaal, Hendra Setiawan (^^)/Anastasia melawan Polandia, Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba. Sumpah, pertandingan ini ngeselin banget. Pasangan Polandia gak henti-hentinya ngulur waktu. Mulai dari ganti kok, ngobrol kelamaan, nggak siap-siap waktu Hendra mau serve, protes sama wasit, benerin sepatu, istirahat bentar, lah. Nyaaaaah, bikin kesal aja. Dari kemarin, lagi! Hari ini saya bener-bener kesel sama cowok itu sampe pengen saya lemparin telor. Mana si Zieba pake jatuh-jatuh, lagi! HAAAAAARRRRRGHH!! Ada-ada aja idenya. Berhenti lagi pertandingan. Gilak mereka emang. Sengaja mau ngacauin konsentrasi Hendra Setiawan ama Anastasia yang imut bin manis itu! Dan BERHASIL, pula. Hendra/Anastasia kalah dua set, 21-18, 22-20. Dan pasangan Polandia ini pun dengan gembira melambaikan tangan ke penonton. T.T
Pertandingan ketiga… partai final ganda putri Korea vs Taiwan. GAK SERUUU. Mending kalo Lilyana Natsir pasangan ama Vita Marissa, melawan Greysia Polii yang pasangan ama Meiliana Jauhari… all Indonesian Final, pasti seruuuu. Meskipun begitu saya dukung Korea, haha. Korea menang setelah di game kedua kalah dari Taiwan. ^^ 21-12, 12-21, 21-11. Oho. Oho.
Pertandingan keempat… partai final ganda putra Korea vs Taiwan lagi. saya gak nonton… ada satu dan lain hal hoho. Tapi sempat liat beberapa menit game pertama, dan suka sama Kwon Yi Goo yang manis, haha.
Pertandingan kelima… partai final tunggal putra – AKANG TOPIIIK!!! Melawan Lee Chong Wei… Set pertama, capek, melelahkan, penuh deg-degan… proses yang sama mulai lagi. Teriakan 'huu' untuk Chong Wei dan 'eeeeaaa' untuk Taufik. ^^. Penuh dengan smash-smash tajam dan keras dari Akang Topik… sayangnya dewi fortuna belum berpihak pada Taufik, Chong Wei unggul 21-19 dari Taufik… T.T Masuk set kedua… saya mandi dulu, hehe gak lihat permainan di awal-awal. Saya benar-benar berharap Taufik menang, tapi juga gak terlalu berharap, toh kalau memang udah takdir dia mendapat gelar Indonesia Open, niscaya Tuhan akan melancarkan jalannya. Kalaupun kalah… saya akan nangis semalaman. Hahah T.T Di set kedua ini Akang sering bikin kesalahan sendiri… akhirnya match point untuk Lee Chong Wei. Dan? Harapan Indonesia untuk meraih gelar di negara sendiri pun pupus. Taufik kalah dari Chong Wei. Oke. Saya kuat. Oke.
Tidak, saya tidak kuat. Saya nangis, yeah. Bukan nangis meraung-raung begitu, haha. Hanya sedikit meneteskan air mata. Rupanya dua harapan saya juga belum terkabul T.T untuk melihat Bang Simon dan Mas Sony…
Nah sekarang saya mau komentarin komentator Indonesia Open ini, haha. Selama pertandingan berlangsung bapak ini sering sekali bilang 'AAAAH! Sayang sekali, Bung!' atau 'DAN KELUAR… memang tipis sekali Bung, drop shot menyilang yang hendak dilakukan tadi…' atau 'YAAAK, dan LAGI-LAGI Bung, jatuh di tempat yang sama…' atau 'mereka tampaknya mengadakan jual-beli netting tadi Bung' atau bahkan membuat pantun 'sayang seribu kali sayang, peluang besar tadi dibuang' atau 'memang kelihatannya lengan pemain Korea ini sedang prima' (Helloo? LENGAN PRIMA?) atau 'Chong Wei bermain dengan kaki yang rapi Bung' (HELOO? KAKI RAPIH?) dan waktu Taufik main dia sering sekali bilang 'di hadapan sembilan ribu penonton di Istora Senayan ini…'
Saya bilang: oh, sekarang sembilan ribu ya, bukan delapan ribu lagi? Ahahaha.
Ini hanyalah kedok untuk menutup kekecewaan saya, kesedihan saya, karena Taufik tidak berhasil mengalahkan Chong Wei.
Pokoknya, buat Kak Hendra Setiawan, Mas Sony Dwi Kuncoro, dan Akang Taufik Hidayat, berjuanglah terus! Kalian pasti bisa mengharumkan nama Indonesia lagi di bulu tangkis dunia. Untuk Kak Ahsan, Kak Bona, semuanya juga. ^^
Dan buat Abang Simon Santoso, perjalanan Abang masih panjaaaaang, berusahalah lebih keras, doa rakyat Indonesia selalu menyertaimu. Dan tentu saja semua pemain bulu tangkis nasional.
Saya CINTA KALIAN SEMUA! :*
(status yang saya buat pada malam terakhir Indonesia Open 2010: "merasa kehilangan sesuatu, yang selama ini selalu saya tunggu-tunggu, tak akan datang lagi selama beberapa waktu. Tapi saya akan terus menunggu sampai saatnya tiba. Dan ketika waktu itu tiba, saya berharap doa saya akan terkabul" ^^)
*Dedicated to all badminton players in Indonesia. And to all badminton lovers, too. ^^
**tetap dukung pemain Indonesia ya, kawan-kawan! n_n
***maaf, kepanjangan…. -.-'
****seperti biasa setelah pertandingan bulu tangkis saya selalu berkhayal pemain-pemain terbaik bangsa itu main di Opera Van Java… =..='
0 komentar:
Posting Komentar