Senin, 20 September 2010

, ,

A Love Letter

Salam, Pembaca!

Ini adalah postingan pertama sejak saya tiba di Jogja. Memang sudah sangat lama saya tidak mengupdate blog ini, dikarenakan satu dan lain hal. Hahaha
Hmmm... tentang posting ini? Tak ada komentar apa-apa, silakan baca saja :))
Happy reading! :))


>>
Kepada yang kusayangi,

Perasaanku padamu adalah cinta. Dengan yakin kukatakan bahwa: AKU MENCINTAIMU. AKU MENYAYANGIMU.

Aku tahu cinta ini terlarang. Sebab hatimu milik orang lain. Meskipun belumlah hatinya tersentuh oleh hatimu, tapi kuyakin hatimu miliknya. Namun, salahkah aku jatuh cinta pada orang yang mencintai orang lain? Aku tidak bilang aku salah jatuh cinta. Aku senang jatuh cinta padamu. Aku juga senang karena kamulah yang 'beruntung' kucintai. AKU SENANG KARENA KAMULAH YANG KUCINTAI.

Situasilah yang salah. Bukan perasaanku. Keadaan dan waktu lah yang salah karena kamu bertemu dan jatuh cinta padanya duluan. Aku hanya terlambat jatuh cinta padamu. Terlambat bertemu denganmu. Terlambat sekian tahun untuk menemuimu.

Aku mencintaimu tanpa ada alasan tertentu. Bukankah cinta tak perlu alasan pasti? Yang aku tahu adalah aku bahagia dengan mencintaimu.

Aku mencintaimu juga tanpa takut terluka. Sebab aku sudah terbiasa terluka. Disakiti. Patah hati adalah masalah kecil bagiku. Mungkin aku hanya akan menitikkan air mata. Sudah pernah kubilang bahwa perlu lebih dari sekedar jarum dan pisau yang tajam untuk menyakitiku.

Hati ini sudah terbiasa terluka.

* * *

Hei, bolehkah aku bernyanyi untukmu?

Kuharap kamu mendengarnya. :')


Vierra - Seandainya

Kelak kau akan menjalani hidupmu sendiri
Melupai kenangan yang tlah kita lalui
Kau akan terbang jauh menembus awan
Memulai kisah baru tanpa diriku

Seandainya kau tahu
Ku tak ingin kau pergi
Meninggalkan ku sendiri bersama bayanganmu
Seandainya kau tahu
Aku kan selalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini


Aku berharap agar kamu selalu ada disini. Sekarang dan sampai nanti. Selalu disisiku. Jangan pergi. Agar nanti kita bisa pergi sama-sama. Bersama-sama akan jauh lebih indah kan?


Secondhand Serenade - Your Call

Waiting for your call, I'm sick, call I'm angry
call I'm desperate for your voice
Listening to the song we used to sing
In the car, do you remember
Butterfly, Early Summer
It's playing on repeat, Just like when we would meet
Like when we would meet

I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Stripped and polished, I am new, I am fresh
I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh
Cause every breath that you will take
when you are sitting next to me
will bring life into my deepest hopes

I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

And I'm tired of being all alone,
and this solitary moment makes me want to come back home
(I know everything you wanted isn't anything you have)

I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight


Aku yakin tiap orang punya jalannya masing-masing. Kalau kamu memang yang ditakdirkan-Nya, pasti akan ada jalan yang terbaik. Yang membahagiakan semua orang. Yang adil bagi semua orang.

Jalanku memang bukan jalan yang sedang aku lewati sekarang. Yang terjal, bergelombang, kerikil-kerikil tajam, dan batu-batu besar. Tapi penuh makna. Aku harus sangat berhati-hati menjalaninya. Kalau tidak, aku akan terperosok ke lubang yang sama. Aku tak mau kejadian lagi.

Jadi, apa yang harus aku lakukan?

Pindah jalur, mungkin.

Meski aku belum tahu jalur seperti apa yang akan aku tempuh nantinya. Yang jelas, jalani saja apa yang ada sekarang.

Aku juga sama sekali tak pernah berniat merusak hubunganku dengan kamu saat ini. Aku sudah berada dalam zona nyaman dan terlalu takut untuk mendobraknya, keluar dari zona itu.

* * *

Tuhan menciptakan rasa cinta yang hanya aku yang rasa. Kenapa?

Karena Dia tahu aku bahagia dengan rasa cinta itu.

Tapi, aku juga berharap lebih. Aku tak pernah bisa - dan tak akan pernah bisa - berhenti berharap. Mungkin harapanku agak terlalu egois. Namun, salahkah berharap? Dari harapan akan timbul usaha. Dan faktanya, aku sedang berusaha.

Berusaha, dan menunggu. Menunggu 'saat itu' terjadi. Berharap kamulah yang ditakdirkan oleh-Nya. Berdoa semoga harapanku terkabul.

Aku ingin selamanya bersamamu. Selamanya memelukmu. Selamanya bercinta denganmu. Selamanya memandangmu. Tak hanya dari kejauhan, tapi dari dekat. Ingin memandang jauh ke dalam matamu. Ingin mendengar suaramu. Ingin melihat senyummu. Senyum manis untukku. Senyum yang tulus dari hatimu. Senyum penuh cinta dan kasih sayang.

Aku mencintai segala hal tentangmu. :)

* * *


Jogja, 1 September 2010
16.29
R.A.

0 komentar:

Posting Komentar