Jumat, 08 Juli 2011

,

The Black Prince (sebuah puisi)

Malam itu sang puteri meminta pada bintang,

 ‘tolong kirimkan aku ksatria berkuda putih, bintang!’

Bintang pun mendengar, dan berkata pada bulan,

‘apakah sudah seharusnya kita kirim ia ke bumi?’

Bulan mengangguk-angguk bijaksana, dan mengucap,

‘turunkanlah ksatria terbaik kita,

Yang dapat mengusir sedihnya puteri cantik itu,

Dan memberi kebahagiaan pada hidupnya!’

Kemudian sesosok ksatria bulan turun ke bumi,

Tidak berkuda putih tetapi berkuda hitam

Tidak bermahkota tetapi berjubah hitam

Tidak memiliki senyum manis tetapi berwajah dingin

Bulan dan bintang tersenyum dan berkelip menyinari langit malam

(to be continued)
Continue reading The Black Prince (sebuah puisi)

Rabu, 29 Juni 2011

, ,

Finding The One

ini tentang menemukan orang yang tepat.

orang yang datang saat kita sedang down, mungkin kita anggap orang yang tepat.
orang yang selalu ada saat kita butuh, mungkin juga kita anggap orang yang tepat.
orang yang mengajari kita tentang kehidupan, mungkin bisa dianggap orang yang tepat.

tapi itu bukanlah tentang siapa.
melainkan tentang waktu.

dia datang pada waktu yang tepat, hanya itu.
tidak berarti dia adalah orang yang tepat.

orang yang tepat mungkin adalah orang yang kamu bisa bahagia saat bersamanya.
orang yang tepat mungkin adalah orang yang bisa membuatmu tersenyum tulus.
orang yang tepat mungkin adalah orang yang dalam kondisi apapun ingin tetap membuatmu tertawa.
orang yang tepat mungkin adalah orang yang setiap hari bertengkar denganmu.
orang yang tepat mungkin adalah orang yang baru semenit yang lalu kamu berkenalan dengannya.
orang yang tepat mungkin adalah orang yang kamu cintai, tapi masih mencintai orang lain.

tapi orang dari masa lalu bukanlah orang yang tepat.
karena Tuhan pasti punya alasan kenapa dia menjadi masa lalu kita: dia tidak cukup berhak untuk berada di masa depan kita.

kita tak punya alasan untuk mencintai seseorang.
kita hanya tahu kita cinta dia dan kita ingin memilikinya.
dan kita ingin dia ingin memiliki kita.

hanya ada satu hal yang pasti: orang yang tepat mau berkomitmen. tentang kehidupan setelah janji sakral. 



Bojonegoro, 29 Juni 2011
R.A.
Continue reading Finding The One

Sabtu, 11 Juni 2011

, , ,

#dearCRUSH, I wish...

#dearCRUSH,
sometimes I wish you broke up with your girlfriend.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could hug you in front of people.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you could read my mind so I'm not afraid to say it loudly. 

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could bring you home.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you could sit with me in my sofa.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you could sleep with me in my bed.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could tell you that I want you to be here with me.

#dearCRUSH,
sometimes I wish if one day you wake up you find that you're missing me.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you would hold my hands and said 'don't go' when I said I wanna go.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to kiss you when you passed in front of me.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to tell you that your gf is suck.

#dearCRUSH,
sometimes I wish when I say 'I want you' you would say the same.

#dearCRUSH, 
sometimes I wish you would think about me as hard as I think about you.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to call you and shouted 'You're gorgeous.'

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to sent a love letter to you.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you know that I miss you when you're far away.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm strong enough to see you and her talking happily.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could tell you what comes in my mind when someone shouted your name.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you would sing some romantic songs for me.

#dearCRUSH,
sometimes when you come through me I feel my heart stops beating.

#dearCRUSH, 
sometimes when I see you and her together I really want to cry.

#dearCRUSH,
sometimes I wish when I cry you will come and say 'this is my shoulder to cry on'

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could waking up next to you every morning.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could have you for the whole life of mine.

#dearCRUSH,
sometimes I wish when I'm down I could have you to help me up.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you could get your guitar and sing 'Shadow of The Day' for me.

#dearCRUSH,
sometimes I wish when I come back home I could see your face smiling happily.

#dearCRUSH,
sometimes I wish you could call me 'Honey' everytime you want it.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to even just smile at you.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to tweet your name on twitter.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to mention your twitter account.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to tag you on my status update on Facebook.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to update my status on FB with 'Love you @_____'

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to tell your gf that I'm her enemy.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to write 'can't stop thinking about you' on your FB wall.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I'm brave enough to mentioning your Twitter account, followed by 'loving you as always'

#dearCRUSH,
sometimes I wish there was an earthquake in our campus and you take my hand and say 'I'm with you.'

#dearCRUSH,
sometimes I wish you could sing 'Take My Hand' for me.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could see deep through your eyes, and see you looking back at me.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could see your gorgeous smile, and see you smiling back at me.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could hug you tightly, and feel you hug me back.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could kiss you smoothly, and feel you kiss me gently.

#dearCRUSH,
sometimes I wish I could smell your perfume every single day.

#dearCRUSH,


....


I LOVE YOU! :*
Continue reading #dearCRUSH, I wish...

Kamis, 09 Juni 2011

, ,

Dan Cerita Masih Berlanjut

Mungkin saya yang terlalu egois dengan ngebiarin perasaan saya ini berkembang. Tapi apa perasaan ini masih ngasih kebahagiaan buat saya? semakin hari kok rasanya semakin sakit.
mungkin salah kali ya mencintai orang yang mencintai orang lain.
mungkin salah kali ya menyayangi orang yang menyayangi orang lain.
tapi kenapa ini terus yang terjadi sama saya?

saya selalu salah jatuh cinta.

saya nggak mungkin bilang 'hei, saya pengen kamu cuma sayang sama saya, bisa nggak?' ke orang yang sayang sama orang lain.

ah, rasanya saya pengen berhenti aja jatuh cinta sama dia.
karena semakin saya menyayanginya, semakin saya sadar kalau saya nggak akan pernah bisa dapetin sayangnya dia ke saya.
Continue reading Dan Cerita Masih Berlanjut

Rabu, 08 Juni 2011

, ,

Kata Hati (IV)

Suara hati: Hai... lama tidak bertemu?
Aku: Things happen :)
Suara hati: Kangen aku?

Aku: Yep, a little.

Suara hati: Nggak usah malu :D

Aku: Siapa yang malu!

Suara hati: Kalau begitu, ceritalah.

Aku: Tak ada yang mesti diceritakan... kau lah yang mengalami semuanya.

Suara hati: Well, kalau begitu teriakkanlah apa yang menjadi bebanmu.

Aku: Aku hanya ingin minta maaf karena melakukan ini padamu.

Suara hati: Melakukan apa?

Aku: Oh, jangan berpura-pura tak tahu!

Suara hati: Hahahaha. Aku tak apa-apa.

Aku: Tapi aku merasa hatiku sakit lagi.

Suara hati: Kau membiarkan perasaanmu berkembang, tidak salah.

Aku: Yang salah adalah waktu.

Suara hati: Mungkin waktunya kurang tepat, yeah.

Aku: Dan kapankah aku bisa mendapatkan waktu yang tepat untuk jatuh cinta?

Suara hati: Suatu saat... mungkin masih rahasia.

Aku: Dan akankah aku bisa mendapatkan orang yang tepat untuk kucintai?

Suara hati: Pasti!

Aku: Aku tak sabar untuk menunggu saat itu tiba.

Suara hati: Bersabarlah. Kau akan menemukan orang yang tepat. Ini hanya masalah waktu.

Aku: Aku sudah tak tahan dengan semua ini.

Suara hati: Berat ya, rasanya menyukai orang yang mencintai orang lain?

Aku: Dua kali aku mengalami itu, dan rasanya, ya, berat!

Suara hati: Oh, sayang, kadang kurasa semua hal terjadi padamu.

Aku: Tak apa. Aku sudah biasa kok disakiti.

Suara hati: Dan bukankah kau akhir-akhir ini sering sekali menangis?

Aku: Aku hanya bingung dengan peristiwa yang terjadi beberapa bulan ini.

Suara hati: Bukankah kau dulu bilang dengan begitu bangganya: butuh lebih dari sekedar jarum yang tajam untuk menyakitiku?

Aku: THINGS CHANGED, DUDE.

Suara hati: Oke, oke. Relax, hey.

Aku: Aku bahkan tak tahu apa yang terjadi pada diriku!

Suara hati: Kau terlalu memikirkan perasaan orang lain. Pikirkanlah perasaanmu dulu.

Aku: Aku memikirkan perasaan orang lain yang berkaitan dengan perasaanku!

Suara hati: Kalau begitu pilihlah saat-saat yang tepat untuk memikirkan orang lain... prioritas utama adalah memperbaiki hatimu yang rusak, sayang.

Aku: Hati yang rusak tidak akan bisa diperbaiki... setidaknya tidak sesempurna ia sebelum rusak.

Suara hati: Well, setidaknya kau bisa merangkai patahan-patahannya dan menyiapkannya untuk tamu yang baru.

Aku: Patahannya tercecer entah dimana.

Suara hati: Akan kubantu mencari.

Aku: Benarkah? Oh, baik sekali.

Suara hati: Bukankah kita satu? Itu janji kita beberapa bulan yang lalu.

Aku: Janji kelingking.

Suara hati: Janji pramuka.

Aku: Apa?

Suara hati: Ah, tidak... sudah, sekarang tersenyumlah :)

Aku: Terima kasih sudah begitu setia :)

Suara hati: Selalu :D
Continue reading Kata Hati (IV)
, , ,

Uncomplete

Sayang, aku tahu aku tak berhak mendapatkan cintamu.
Tapi setidaknya izinkanlah aku sedikit menyayangimu.


Sayang, aku tahu aku tak berhak menyuruhmu putus dengan kekasihmu.
Tapi setidaknya izinkanlah aku sedikit berharap begitu.


Sayang, tahukah kau aku begitu mencintaimu.
Sayang, tahukah kau aku begitu ingin memilikimu.
Sayang, tahukah kau aku begitu ingin memelukmu. 

Aku ingin memandang wajahmu sesaat, bahkan dari kejauhan.
Aku ingin melihat senyummu sesaat, yang memikat dari dekat.
Aku ingin menyelam kedalam lautan tak berbatas di dalam matamu.


Sayang, tahukah kau setiap kau lewat, aku harus menahan keinginan untuk memelukmu?
Bahkan untuk memanggilmu!


Sayang, tahukah kau setiap kau lewat, aku justru teringat kekasihmu?
Kekasih yang mencintaimu!


Sayang, tahukah kau? Aku lelah mencintai orang yang mencintai orang lain!
Sayang, tahukah kau? Aku bahkan tak bisa memanggilmu 'sayang'...
Continue reading Uncomplete

Selasa, 31 Mei 2011

, ,

Aku Pengen Pulang

Kata Annis malam ini: "Besok tentamen anatomi tiq."

Paginya saya butuh lima hal: buku anatomi, sarapan, air minum, Ibu saya, dan SEMANGAT.

Jam 8:27 saya belum bergerak dari kamar saya, belum keluar kamar, belum menyentuh buku anatomi sama sekali, padahal hasil pretentamen saya juga tampaknya tidak bisa diharapkan.

Twitter tampak lebih menarik.

Bukan salah mereka, tapi salah saya.

Dan teruntuk sahabat-sahabat saya disana, terima kasih atas rasa sayangnya.

Rasa sayang yang membuat saya tetap menyayangi kalian.

Setia.

Saya cuma ingin bilang ini karena kita tak akan tahu apa yang terjadi besok.

Bisa jadi besok sudah tidak ada waktu lagi.

Jadi terima kasih untuk bertahan sampai sejauh ini.

Semoga kita masih tetap bisa mempertahankannya.

Semoga tidak akan ada yang berubah di antara kita.

Sampai kapanpun.
Continue reading Aku Pengen Pulang

Rabu, 18 Mei 2011

Untitled

Beneran deh, saya nggak suka sama saya yang sekarang. Saya yang sekarang childish banget. Entahlah. Cemburuan? Nggak tau juga.


Saya benci sendirian. Oke?


Saya cuma pengen kalian tahu itu.
Continue reading Untitled
, , ,

Jurnal Leysa II

Kemarin Leysa menangis lagi. Bukan maksudnya untuk menangis, tapi.


Leysa juga enggan menjadi cengeng. Leysa berusaha tegar sejak kepergian Mama.


Leysa menulis di jurnalnya:


Things are never going well when I'm alone


Dan lalu Leysa menangis sekencang-kencangnya, melempar jurnalnya sekeras-kerasnya, membanting dirinya di kasur, mencabik bantal-bantal, menggigit selimut. Leysa tak peduli apapun, Leysa tak peduli dirinya belum makan sejak sore kemarin, dan Leysa tak mempedulikan orang-orang yang mempedulikannya. Leysa bingung kenapa orang mempedulikannya, padahal dirinya juga tak peduli dengan dirinya sendiri.


Toh Leysa pergi pun tak akan ada yang menyadari. Toh Leysa hilang pun tak akan ada yang mencari. Toh Leysa menunggu pun tak akan ada yang menghampiri.


Oleh karena itu Leysa tak peduli. Atau Leysa tak mau peduli.


Biar saja Leysa mati sendiri. Asal Leysa bahagia sendiri. Leysa sudah terlalu lelah mencoba membagi kebahagiaannya dengan orang lain, tapi orang lain tak pernah peduli. Orang lain tak pernah berusaha mencoba membagi kebahagiaannya dengan Leysa.


Makanya Leysa mulai tak peduli.


Hidup Leysa berantakan. Dan Leysa tak pernah mencoba memperbaikinya.


Karena tak pernah ada yang membantunya dan memintanya untuk bertahan.
Continue reading Jurnal Leysa II

Jumat, 06 Mei 2011

, , ,

Jurnal Leysa

Leysa punya sebuah jurnal. Warnanya kecoklatan. Leysa menyukainya karena warnanya yang sewarna matanya.


Leysa suka sekali menulis di jurnal itu. Leysa menulis apa saja di jurnal itu. Leysa menulis hal-hal yang dia sukai. Leysa menulis hal-hal yang membuat ia sakit hati. Leysa menulis hal-hal yang dia benci.


Tentang air mata. Tentang anak-anak kecil yang terpaksa tinggal di jalan. Tentang supir taksi yang seenaknya mencipratkan genangan air pada pemuda-pemuda yang berjalan menuju masjid. Tentang wanita-wanita berperut rata yang keluar-masuk butik ternama. Tentang buku-buku bagus yang sayangnya menguras air mata.


Atau tentang Mama yang meninggal suatu hari di Bandung. Leysa menambahkan beberapa tetes air mata ketika menulis tentang Mama.


Atau tentang hujan. Leysa suka sekali hujan. Sampai Leysa ingin meminum hujan, membiarkannya mengalir di kerongkongannya, merasakan kelegaan yang luar biasa.


Tapi Leysa benci orang-orang yang menatapnya dengan aneh. Leysa benci dikucilkan. Leysa benci sendirian. Leysa benci kegelapan. Leysa benci sahabat-sahabat Leysa karena Leysa sering merasa sendirian ketika Leysa bersama mereka. Leysa benci kesesakan dalam dadanya ketika melihat sahabat-sahabatnya tertawa tanpa mengajaknya tertawa. Leysa benci ketika pesan singkatnya tak dibalas oleh orang yang benar-benar ia sayang. Leysa benci ketika tahu orang yang benar-benar ia sayang, menyayangi orang lain. Leysa benci ketika tahu orang yang ia sayangi tidak menyayanginya lagi. Leysa benci mereka yang membuatnya merasa sendiri.


Leysa sendiri berarti Leysa menangis. Leysa menangis berarti Leysa sedih. Leysa sedih berarti Leysa marah!


Leysa benci mereka sampai-sampai Leysa ingin membunuh mereka.


Karena Leysa benci ditinggalkan.


Kenapa sampai sekarang tidak ada yang mengerti akan hal itu?
Continue reading Jurnal Leysa

Senin, 02 Mei 2011

, , ,

I'm Being So Damn Immature

This is Saturday, and I'm stuck here with my tasks.

Well what I mean is not an ordinary tasks.

Saya pengen banget posting, pengen banget cerita apa-apa, tapi bakal terdengar childish kalau saya curhat di blog.
Pertanyaan saya adalah: apa bakal ada yang baca tulisan saya?

Semester II di FKG sudah hampir berakhir dan saya masih merasa belum mendapatkan apa-apa.
Saya nggak tau harus mulai darimana.
Bukannya saya mau jadi childish or immature, tapi saya udah ngerasa nggak kuat. Kerjaan saya terbengkalai.
Saya pengen nangis tiap saat. Saya nyesek tiap saat. Saya pengen pulang tiap saat.
Saya udah nggak tahan.
Nginget orang tua malah rasanya makin nyesek karena malah ngerasa nggak bisa ngelakuin apa yang bisa bikin mereka bangga. Nyesek karena nggak bisa ngebahagiain mereka.
Dan saya nggak tau saya harus apa lagi.
Makin kesini rasanya makin berat.

Somebody please help me :(
Continue reading I'm Being So Damn Immature