Sebelum baca DSC Prosto tadi gue sempet-sempetin nonton
video performance-nya Infinite yang lagi promosiin mini album ketiganya mereka,
INFINITIZE dengan lagu andalan The Chaser. Gue suka banget lagu ini. Nggak
ngerti lagi deh kenapa. Alasan pertama adalah karena gue Inspirit, jelas.
Alasan lain karena gue menyukai mereka apa adanya. Bukan ada apa-apanya.
Infinite itu tujuh cowok, seven brothers though they
are not blood-related each other. Dikenal dengan 99,9% synchronization karena mereka kompak banget kalo nge-dance, sooo in sync. Coba aja lo liat MV debut
mereka Comeback Again (Dashi Dorawa). Tapi jangan sampe lo suka
sama cowok yang bertopi ijo ya, jangan sampe.
Itu cowok gue.
Hahahaha.
Namanya Kim Myungsoo dengan stage name L, dan gue sama dia sama-sama 92line (sama-sama lahir
tahun 1992), dan sama-sama lahir di bulan Maret. Dan dia super ganteng. Tambah
jadi cowok banget di mini album ketiga ini.
Tapi gue tidak akan menceritakan Kim Myungsoo alias L.
Gue akan menceritakan jatuh-bangun gue suka sama nih cowok
sampe nangis-nangis dan segala macem.
Gue seorang fangirl, dan Kim Myungsoo adalah bias gue.
Gue follow dia di twitter, gue selalu update foto-foto
terbaru dia, dan gue hampir selalu ngeRT twit yang dia update. Oh, dan gue
hampir selalu ngetwit romantis ke L, semacam ini:
‘@INFINITELKIM I’m having an exam today, please wish me
luck~ ^^ and I hope the best for you today too ^^’
Oke gue tau itu nggak ada romantis-romantisnya. Tapi gue suka
ngetwit nggak jelas ke dia. Nggak tau deh dia baca atau enggak.
Kondisi ini adalah wajar untuk seorang fangirl. Tweeting, but unsure if bias read it. We’ll be very envious to fangirl whom her tweet
is being replied by her bias. Really.
Menjadi fangirl berarti mencintai orang yang tidak mengenal
kita.
INFINITE memang sangat mencintai Inspirit, fans-nya. Gue tau
itu. Mereka bener-bener mikirin Inspirit, sering ngegombalin juga malah. Atau fan service pas konser, dengan cara
(ehm) menunjukkan abs atau lain-lain
deh. Atau took a selca (self camera) with
fan’s camera (ENVY!). Atau saling meluapkan rasa sayang ke member lain yang
bikin para Inspirit teriak-teriak histeris.
Ini bikin gue makin cinta sama mereka.
L pernah bilang di suatu talk show kalo dia lagi pacaran.
Gue melongo bentar, tapi ga ada debaran-debaran kesal atau apa. Gue malah
mikir, “ah, anak ini mau go public
tentang hubungan kita?”
Bodoh ya gue. Hahahahahaha.
Begitu MC-nya nanya siapa cewek itu...
L bilang...
...namanya Inspirit.
Hal-hal semacam ini lebih sering dikatakan oleh Woohyun
selaku mood-maker grup dan in charge of exposure. Woohyun juga
sering banget ngasih aegyo (act cute!)
ke Inspirit.
Ah, gue suka banget sama mereka. Apalagi kalo nonton video
performance mereka di acara-acara musik macam Inkigayo, Music Bank,
M!Countdown, dan Music Core. Tatapan L yang ketangkep kamera biasanya bikin gue
melting dan menahan napas, serta menyunggingkan senyum di bibir gue. Bahagia.
Tapi nggak ada yang lebih membahagiakan daripada menonton
performance mereka di luar negeri kayak Jepang, Hong Kong, atau Singapore, dan
mendengar teriakan-teriakan dari fans yang membludak. Teriakan-teriakan fanchant yang senantiasa muncul tiap
mereka menyanyikan lagu mereka. Entah kenapa gue ngerasa bangga sama mereka. Terus
gue bakal teriak-teriak tanpa suara di kamar gue, neriakin fanchant atau jerit-jerit kesenengan, juga tanpa suara. Gue nggak
bisa jerit-jerit di kamar, kan. Kadang gue nggak sadar mata gue menghangat,
kemudian setitik air jatuh, karena gue terharu.
But seriously, being
fangirl is tiring.
Sama aja kayak mencintai orang yang kita tahu nggak bakal
pernah dateng ke kita. Orang yang terlalu tinggi, terlalu jauh, sampe kita
nggak bisa mencapainya.
Gue selalu jatuh cinta dengan keadaan seperti ini.
Seperti sekarang.
Fangirl nggak jauh beda kayak jatuh cinta selayaknya.
Pertama kali gue melihat sosok itu, sosok yang charming itu, mata gue ga bisa melepaskan pandangan gue ke dia. Gue
jadi staring dia terus-terusan tanpa
sadar. Tiap ada kesempatan pasti gue melirik ke dia.
Kayak L, tiap performance, meski kameranya lagi nge-shoot member lain, gue nggak bisa nggak mencari
L. My eyes are both L-focused.
Di waktu luang juga gue nggak bisa nggak mikirin L (atau
dia). Kalo gue bosen di kelas, pasti gue bakal nyoret-nyoret kertas dengan nama
L, atau Kim Myungsoo, dalam versi latin maupun hangul. Atau gue ngegambar
lambang Infinite banyak-banyak. Kemudian menyesal sendiri karena gue udah
menghabis-habiskan kertas yang harusnya gue pake buat nyatet kuliah.
Saking seringnya gue mikirin dia, sampe-sampe kebawa mimpi. Serius
ini, gue pernah mimpiin dia, mimpinya absurd banget. Yah, selayaknya mimpi. Dia
ngomong sama gue, dan gue ngomong sama dia, kita ketawa, bercanda. Semua ini
absurd karena tidak sesuai dengan kehidupan nyata. Meskipun begitu, gue seneng
banget pas bangun, dan langsung mencatatnya di Jurnal Mimpi gue.
Tiap gue lagi ngenet, pasti gue bakal buka fanbase-fanbase
dan nyari-nyari foto terbarunya L. Gue sampe buka-buka blog, tumblr, dan
menemukan foto-foto kinclongnya L. Yang menatap kamera dengan tatapan tajam. Suka
nggak kuat gue, terus gue tutup gambarnya dan senyum-senyum sendiri. Yang pasti
gue nggak bisa ngelakuin ini di tempat umum. Misalnya di selasar perpus, gitu. Hahahaha.
Fakta-fakta tertentu tentang L dan member Infinite yang lain
juga hampir semuanya gue hapal. Tentu ini merupakan hasil dari stalking gue buka-buka twit fanbase, yang
akhirnya membawa gue ke sebuah blog yang berisi fakta-fakta member Infinite.
Stalking adalah
cara terbaik untuk fangirl mengetahui kehidupan biasnya.
Gue bukan stalker.
Gue hanya mencari informasi.
Istilah lainnya kepo, deh. Kalo kepo gue bakal buka
timeline-nya, dan membaca twit-twitnya. Dia jarang banget ngetwit, dan
sekalinya ngetwit, pas gue lagi nggak online. Sering banget kayak gitu. Nggak
jodoh kali ya. Emang sih.
Semoga aja gue sama L jodoh. L kan mikirin gue (baca:
Inspirit) banget.
Begitulah jatuh bangun gue bisa naksir setengah hidup sama
Kim Myungsoo. Start from looking,
staring, thinking, then dreaming, then stalking.
Tapi khusus buat yang satu itu, gue udah memutuskan untuk
berhenti. From now on, I will stop
looking, staring, thinking, dreaming, and stalking about him.
Gue bakal selalu cemburu ngeliat dia barengan cewek lain, seperti
misalnya Myungsoo syuting drama sama aktris, atau ngobrol sama cewek dari girl
group. Gue bakal langsung membenci aktris itu, dan membenci girl group yang
deket-deket sama bias gue. Kalo harus nonton dramanya Myungsoo (yang belum gue
tonton sampe sekarang) gue nggak akan bisa tahan kalo ada adegan kissing L sama
cewek lain... gue pasti nangis.
Menyedihkan emang.
Ah, barusan rahang kanan gue sakit banget, nyut-nyutan. Gue
mengira ini adalah salah satu efek kemunculan M3 (gigi geraham bungsu!) gue
yang tumbuh ke samping, bukan melebar lho, tapi tumbuhnya ke samping, jadi dia
nabrak gigi di sebelahnya. Itu sakit banget.
Atau ini TMJ gue yang sakit?
TMJ adalah sendi temporomandibular (TemporoMandibular Joint)
yang menghubungkan rahang atas dan rahang bawah, dan menggerakkannya hingga
kita bisa ngunyah-ngunyah kesana kemari, maju-mundurin rahang, dan muter-muter nggak
keruan. Disebut temporomandibular karena menghubungkan tulang temporal
(pelipis) dan mandibula (rahang bawah). Temporal
+ mandibula = temporomandibular.
Dentin + enamel =
dentinoenamel.
Gampang kan. Hahahaha.
Udah ah, gue mau belajar Prosto dulu, besok Jum’at adalah
ujian terakhir di minggu ini. Habis ujian Prosto gue bakal fangirling lagi
seperti biasa. Mungkin mencari dan menyimpan beberapa foto baru Myungsoo dan
kawan-kawan.
Ciao!
19:53
Kamis, 28 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar