No, this is not about the end of the world.
It’s not about the doomsday-thing.
This is about the end of my 5th semester.
Dan saya
tidak akan melanjutkan postingan dengan bahasa Inggris saya yang pathetic, dari segi grammar maupun kosa kata. Yah, sudah lama saya tidak belajar bahasa
Inggris.
Begini, semester
ini hampir berakhir. Dua minggu lagi UAS, dan remed, lalu saya meneruskan ke
semester 6. Tidak ada yang spesial.
Mencapai
akhir semester ini (yang hectic,
hahahahaha), saya menyadari banyak hal:
Satu; RAMBUT
SAYA MULAI BERCABANG DAN MENJADI COKELAT. Kekurangan nutrisi, jarang makan
sayur, tiap hari bolak-balik kampus naik sepeda dan terpapar matahari, asap
knalpot, asap rokok, asap pembakaran. Saya merasa ingin pulang ke Pekanbaru, menyuplai
badan saya dengan brokoli, dan melihat rambut saya kembali halus dan lembut.
Dua; TANGAN
DAN MUKA SAYA MAKIN EKSOTIS. Hanya di dua tempat itu, tapi. Padahal sudah beli
sarung tangan (cukup) bagus dan unyu,
tetapi tidak pernah dipakai. Dan soal wajah saya... yah, sudahlah. Sudahlah
tidak pernah ke salon (cuma ke salon untuk potong rambut!) dan merawat wajah...
paling tidak saya menjaganya agar tetap (kelihatan)
bersih, deh.
Tiga; SAYA
TERNYATA ORANG YANG SANTAI! Bayangkan saja, sampai saat ini praktikum saya
belum selesai semua, dan saya masih tidak memikirkannya begitu berat. Manusia
macam apa saya ini? Hahahaha. Saya bahkan tidak memikirkan kemungkinan
praktikum saya tidak selesai dan nilai saya tidak keluar...
Empat; SUDAH
DUA ORANG KAKAK SEPUPU SAYA YANG MENIKAH! Dua-duanya lelaki, sih (NAH TERUS
KENAPA), dan sudah mapan. Kemudian saudara-saudara pun mulai menegur, pada saya
(udah punya pacar belum, Mbak?) dan
ibu saya (sebentar lagi nyusul manten
ya... hehehe). Yah, ini sih tidak ada hubungannya dengan semester-5-hampir-berakhir
– oh tidak, tunggu, ini ada hubungannya. Semester 6 nanti usia saya 21. Sekian,
terima kasih.
Lima; LUPAKAN
SEMUA HAL TENTANG MENERBITKAN NOVEL TAHUN INI – harapan yang saya tulis di
pohon bambu tanabata yang ada di stand
PSJ waktu diadakan research week di
GSP beberapa bulan lalu tidak terkabul. Alasannya hanya satu: perhatian saya
tersita sepenuhnya (saya benar-benar
tidak menginginkan ini!!) oleh kuliah dan praktikum dan tugas-tugas. Tidak ada
lagi mengetik sampai malam, tidak ada lagi mengkhayal dan mencatat ide-ide di
buku atau laptop. Hampir tidak ada lagi menulis (untuk alasan ini, bolehlah
saya menangis...).
Enam; SAYA
JADI NGEFANS SAMA DBSK DAN MULAI MENGOLEKSI BENDA-BENDA BERWARNA MERAH. GOD,
kemana saja saya selama ini tidak menyadari mereka berlima? Tidak ada yang
perlu dijelaskan disini, saya benar-benar jadi ngefans dan mendadak rajin men-download (dan, ehm, meng-copy dari salah satu Cassie yang saya
kenal) reality shows dan MV mereka. Dan
saya adalah YunJae shipper. I love them
both >< ALWAYS KEEP THE FAITH!
Tujuh; KEGALAUAN
SAYA MENDADAK MUNCUL, dengan berbagai kejadian konyol, aneh, sedih, dan
membahagiakan yang terjadi di sekitar saya – untuk saya. Kena karma lagi, mencintai
orang yang salah lagi, orang yang sudah punya pacar lagi. Heol.
Delapan; SAYA
TIDAK BISA HIDUP DENGAN HEADSET RUSAK SEBELAH. Mengayuh sepeda ke kampus tanpa
musik rasanya bagai makan sayur tanpa gula. Nggak gurih (ibu saya selalu bilang
gula bikin gurih sebuah masakan) meski sudah dikasih garam (ya, garam kan
asin?). Lagipula, saya tidak ingin membuat kamar sebelah saya terganggu kalau
saya sedang mendengarkan musik di kamar.
Sembilan; ........
Sembilan?
Mendadak pikiran saya tidak berada pada tulisan ini lagi, dan mengingat-ingat semua
kejadian tentang dia dan saya yang terjadi selama satu semester ini. Oh, saya
tahu...
Sembilan; SAYA
BENAR-BENAR NAKSIR DIA. Mungkin untuk saat ini masih naksir – belum sayang
apalagi cinta... tapi cemburu terus, sih?
Sepuluh; ADA
YANG SALAH DENGAN ORGAN TUBUH SAYA. Mata saya kemarin bentol, saya kira digigit
serangga, ada yang bilang bintitan karena sering ngintipin L (...hmm?), dan
ketika kempes, masih ada benjolannya meski kecil. Hal ini terjadi dua kali di
mata kanan saya. Satu lagi, ada salah satu bagian kaki kiri saya yang rasanya
seperti kesemutan nggak sembuh-sembuh. Dulu saya pernah merasa tulang jari
telunjuk kaki kiri saya patah, lho. Gara-gara saya salah posisi waktu mau
ngulet, hehehe. Habis itu saya nggak bisa menggerakkan jari yang dimaksud. Hih,
saya takut juga sebenarnya. Tapi secara keseluruhan, saya masih sehat-sehat
saja, jadi, ke dokternya nanti-nanti saja lah (saya ini mahasiswa kesehatan apa
bukan???).
Sebelas; SAYA
SAYAAAAAANGGG SEKALI SAMA TEMAN-TEMAN
SAYA (7S lho, hehehehe). Untuk yang menjadi tempat bersandar, secara teknis dan
secara harfiah. Untuk yang datang ketika yang lain menjauh dari saya. Untuk
yang selalu mau kalau diajak karaokean dan senang-senang, hehehe. Untuk yang
menjadikan saya orang yang benar.Terimakasih untuk selalu menyemangati saya
(yang praktikumnya telat!). Untuk selalu menemani saya makan. Untuk menjadi
rumah kalau saya bosan di kosan. Untuk meminta saya menemani. Untuk membantu
saya tanpa pamrih. Untuk memasakkan saya. Untuk masak bersama. Untuk tertawa
bersama. Untuk mengkhayal bersama.
Saya sayang
kalian lho, Tita, Ufi, Uni, Hadna, Rahma, Hanna... teman-teman yang lain... yang
baik hati... serta mulia... hehehe.
P.S.
Kenapa
endingnya jadi gini?
Jogja, 27
Desember 2012 (masih di Jogja, lho... masih di Jogja.)
nomor sembilan.. nomor sembilan..!
BalasHapusItu juga yang menjadi permasalahan yang dipertanyakan Hadna dan Rahma, hahahaha
BalasHapus