Kamis, 27 Desember 2012

, , , ,

Reach The End


No, this is not about the end of the world. It’s not about the doomsday-thing.
This is about the end of my 5th semester.

Dan saya tidak akan melanjutkan postingan dengan bahasa Inggris saya yang pathetic, dari segi grammar maupun kosa kata. Yah, sudah lama saya tidak belajar bahasa Inggris.

Begini, semester ini hampir berakhir. Dua minggu lagi UAS, dan remed, lalu saya meneruskan ke semester 6. Tidak ada yang spesial.

Mencapai akhir semester ini (yang hectic, hahahahaha), saya menyadari banyak hal:

Satu; RAMBUT SAYA MULAI BERCABANG DAN MENJADI COKELAT. Kekurangan nutrisi, jarang makan sayur, tiap hari bolak-balik kampus naik sepeda dan terpapar matahari, asap knalpot, asap rokok, asap pembakaran. Saya merasa ingin pulang ke Pekanbaru, menyuplai badan saya dengan brokoli, dan melihat rambut saya kembali halus dan lembut.

Dua; TANGAN DAN MUKA SAYA MAKIN EKSOTIS. Hanya di dua tempat itu, tapi. Padahal sudah beli sarung tangan (cukup) bagus dan unyu, tetapi tidak pernah dipakai. Dan soal wajah saya... yah, sudahlah. Sudahlah tidak pernah ke salon (cuma ke salon untuk potong rambut!) dan merawat wajah... paling tidak saya menjaganya agar tetap (kelihatan) bersih, deh.

Tiga; SAYA TERNYATA ORANG YANG SANTAI! Bayangkan saja, sampai saat ini praktikum saya belum selesai semua, dan saya masih tidak memikirkannya begitu berat. Manusia macam apa saya ini? Hahahaha. Saya bahkan tidak memikirkan kemungkinan praktikum saya tidak selesai dan nilai saya tidak keluar...

Empat; SUDAH DUA ORANG KAKAK SEPUPU SAYA YANG MENIKAH! Dua-duanya lelaki, sih (NAH TERUS KENAPA), dan sudah mapan. Kemudian saudara-saudara pun mulai menegur, pada saya (udah punya pacar belum, Mbak?) dan ibu saya (sebentar lagi nyusul manten ya... hehehe). Yah, ini sih tidak ada hubungannya dengan semester-5-hampir-berakhir – oh tidak, tunggu, ini ada hubungannya. Semester 6 nanti usia saya 21. Sekian, terima kasih.

Lima; LUPAKAN SEMUA HAL TENTANG MENERBITKAN NOVEL TAHUN INI – harapan yang saya tulis di pohon bambu tanabata yang ada di stand PSJ waktu diadakan research week di GSP beberapa bulan lalu tidak terkabul. Alasannya hanya satu: perhatian saya tersita sepenuhnya (saya benar-benar tidak menginginkan ini!!) oleh kuliah dan praktikum dan tugas-tugas. Tidak ada lagi mengetik sampai malam, tidak ada lagi mengkhayal dan mencatat ide-ide di buku atau laptop. Hampir tidak ada lagi menulis (untuk alasan ini, bolehlah saya menangis...).

Enam; SAYA JADI NGEFANS SAMA DBSK DAN MULAI MENGOLEKSI BENDA-BENDA BERWARNA MERAH. GOD, kemana saja saya selama ini tidak menyadari mereka berlima? Tidak ada yang perlu dijelaskan disini, saya benar-benar jadi ngefans dan mendadak rajin men-download (dan, ehm, meng-copy dari salah satu Cassie yang saya kenal) reality shows dan MV mereka. Dan saya adalah YunJae shipper. I love them both >< ALWAYS KEEP THE FAITH!

Tujuh; KEGALAUAN SAYA MENDADAK MUNCUL, dengan berbagai kejadian konyol, aneh, sedih, dan membahagiakan yang terjadi di sekitar saya – untuk saya. Kena karma lagi, mencintai orang yang salah lagi, orang yang sudah punya pacar lagi. Heol.

Delapan; SAYA TIDAK BISA HIDUP DENGAN HEADSET RUSAK SEBELAH. Mengayuh sepeda ke kampus tanpa musik rasanya bagai makan sayur tanpa gula. Nggak gurih (ibu saya selalu bilang gula bikin gurih sebuah masakan) meski sudah dikasih garam (ya, garam kan asin?). Lagipula, saya tidak ingin membuat kamar sebelah saya terganggu kalau saya sedang mendengarkan musik di kamar.

Sembilan; ........

Sembilan? Mendadak pikiran saya tidak berada pada tulisan ini lagi, dan mengingat-ingat semua kejadian tentang dia dan saya yang terjadi selama satu semester ini. Oh, saya tahu...

Sembilan; SAYA BENAR-BENAR NAKSIR DIA. Mungkin untuk saat ini masih naksir – belum sayang apalagi cinta... tapi cemburu terus, sih?

Sepuluh; ADA YANG SALAH DENGAN ORGAN TUBUH SAYA. Mata saya kemarin bentol, saya kira digigit serangga, ada yang bilang bintitan karena sering ngintipin L (...hmm?), dan ketika kempes, masih ada benjolannya meski kecil. Hal ini terjadi dua kali di mata kanan saya. Satu lagi, ada salah satu bagian kaki kiri saya yang rasanya seperti kesemutan nggak sembuh-sembuh. Dulu saya pernah merasa tulang jari telunjuk kaki kiri saya patah, lho. Gara-gara saya salah posisi waktu mau ngulet, hehehe. Habis itu saya nggak bisa menggerakkan jari yang dimaksud. Hih, saya takut juga sebenarnya. Tapi secara keseluruhan, saya masih sehat-sehat saja, jadi, ke dokternya nanti-nanti saja lah (saya ini mahasiswa kesehatan apa bukan???).

Sebelas; SAYA SAYAAAAAANGGG SEKALI  SAMA TEMAN-TEMAN SAYA (7S lho, hehehehe). Untuk yang menjadi tempat bersandar, secara teknis dan secara harfiah. Untuk yang datang ketika yang lain menjauh dari saya. Untuk yang selalu mau kalau diajak karaokean dan senang-senang, hehehe. Untuk yang menjadikan saya orang yang benar.Terimakasih untuk selalu menyemangati saya (yang praktikumnya telat!). Untuk selalu menemani saya makan. Untuk menjadi rumah kalau saya bosan di kosan. Untuk meminta saya menemani. Untuk membantu saya tanpa pamrih. Untuk memasakkan saya. Untuk masak bersama. Untuk tertawa bersama. Untuk mengkhayal bersama.

Saya sayang kalian lho, Tita, Ufi, Uni, Hadna, Rahma, Hanna... teman-teman yang lain... yang baik hati... serta mulia... hehehe.


P.S.
Kenapa endingnya jadi gini?

Jogja, 27 Desember 2012 (masih di Jogja, lho... masih di Jogja.)

2 komentar:

  1. nomor sembilan.. nomor sembilan..!

    BalasHapus
  2. Itu juga yang menjadi permasalahan yang dipertanyakan Hadna dan Rahma, hahahaha

    BalasHapus