Senin, 24 Oktober 2011

, , ,

Me vs. Heart

Hallo.

Disini Antik.

Apa kabar?

Saya sedang mengadakan pembicaraan dengan suara hati.
Suara hati bilang saya besok ada review praktikum Patologi Anatomi. Dia juga bertanya apakah saya sudah belajar atau belum.
Saya mengabaikannya.

Suara hati juga bilang saya besok ada identifikasi premolar untuk praktikum Anatomi Gigi. Dia bertanya apa saya sudah bisa mengidentifikasi premolar yang saya punya.
Saya bilang saya sudah tahu, ini premolar kiri bawah.

Suara hati bertanya bagaimana saya bisa yakin.
Saya bilang, karena gigi ini punya kronenflucht. Gigi ini juga punya sulcus yang jelas di radix bagian mesialnya.

Suara hati bilang saya besok kemungkinan ada diskusi dengan dosen untuk praktikum Biomaterial II yang dilakukan dengan kelompok saya. Dia bertanya apa mental saya cukup untuk menghadapi dosen besok.
Saya bilang, cukuplah. Saya sudah terbiasa. Saya juga sudah dapat email dari ketua kelompok yang berisi laporan praktikum kemarin.

Suara hati bilang hari Selasa besok saya ada praktikum Anatomi II Bab Cavum Oris Cadaver. Dia bertanya apa gunanya belajar Cavum Oris Cadaver.
Saya bilang, banyak.

Intinya saya belum belajar cukup banyak.

Tapi kalau dipikir-pikir, saya sudah cukup belajar banyak kok.
Misalnya, tentang belajar bersyukur. Dan belajar menghadapi kenyataan.

Maksud saya, halo, saya masih harus menjalani kuliah selama kurang lebih 3-4 tahun lagi disini, di FKG, di Jogja, dan tak ada alasan untuk menoleh ke belakang dan menolak menjalani hidup yang sekarang. 

Apa yang sudah terjadi tidak bisa dikembalikan seperti dulu.
Termasuk tentang hati.

Saya pernah bilang kan sesuatu yang patah bisa diperbaiki, tapi tidak sesempurna ia sebelum patah. Apalagi setelah patah berkali-kali. Okelah kamu memperbaiki patahnya, tapi bagaimanapun akan ada bekasnya.

Yeah whatever.
I’m kinda bored of this thing, you know.
On and on.
Always end up like this.
It’s like a million times.
......

I keep replaying Lee Sun Hee’s song Fox Rain.
Seperti ada magnetnya.
Benar lho, saya tidak bohong. Coba saja kamu dengarkan.
Maksud saya, coba saja kamu tonton dramanya. One of my favorite!

Mmm, barusan hati saya berdarah lagi. Errmm maksudnya bibir! Saya merobek lapisan eleidin saya.
Yah, sudahlah.

R.A.
Jogja, 23 Oktober 2011

P.S.
Disini baru saja hujan. 
Mungkin itu yang membuat saya agak mellow. 

0 komentar:

Posting Komentar